Kisah Inamura No Hi di Wakayama, Jepang
Nihon No Wakayama Ni Okeru Inamura No Hi No Monogatari
View/ Open
Date
2020Author
Nasution, Alisha Helmina
Advisor(s)
Alimansyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berjudul “Kisah Inamura No Hi di Wakayama, Jepang”. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi dan fungsi-fungsi yang ada di dalam kisah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data yang akurat, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan, yaitu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan Inamura No Hi yang bersumber dari berbagai referensi buku-buku, media elektronik, dan lain-lain. Dalam penelitian ini juga penulis menggunakan teori eksistensi dan teori fungsi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan kisah Inamura No Hi agar tetap diakui keberadaannya serta bagaimana fungsinya dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Inamura No Hi adalah salah satu kisah nyata pada saat tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi Ansei-Nankai pada tahun 1854. Inamura No Hi pada mulanya adalah sebuah kisah yang menceritakan tentang kepahlawanan Hamaguchi Goryo (Hamaguchi Gohei) yang telah menyelamatkan 400 nyawa pada saat tsunami dengan cara membakar lumbung padi miliknya sendiri yang terletak di atas bukit. Hal itu dilakukan karena beliau tidak memiliki waktu yang banyak untuk memberitahukan kepada penduduk yang berada di area pantai bahwa tsunami akan segera datang. Para penduduk sejak awal tidak menyadari tanda-tanda akan datangnya tsunami itu, bahkan saat gempa terjadi. Mereka terlalu sibuk dengan persiapan festival panen pada hari itu. Ketika melihat kebakaran itu, mereka semua panik dan berbondong-bondong pergi ke bukit untuk memadamkan api tersebut. Beberapa saat setelah mereka tiba di bukit, tsunami langsung menghantam desa mereka. Mereka berpendapat bahwa api dari kebakaran lumbung padi itu yang telah menyelamatkan mereka dari tsunami. Mereka semua berterimakasih kepada Hamaguchi Goryo.
Seiring dengan penyebaran kisah tersebut, Lafcadio Hearn atau dikenal dengan nama Jepang Yakumo Koizumi yang merupakan seorang penulis dari Yunani terinspirasi dari kisah kepahlawanan Hamaguchi Goryo. Ia kemudian menulis kisah A Living God yang dimuat ke dalam bukunya yang berjudul Gleanings in Buddha Fields. Kemudian Tsunezo Nakai, yang merupakan seorang guru sekolah dasar memutuskan untuk menceritakan ulang kisah itu dengan cara yang lebih sederhana untuk memudahkan pemahaman anak-anak. Kisah itu kemudian dikenal dengan nama Inamura No Hi.
Kisah Inamura No Hi pernah dimuat ke dalam buku teks sekolah dasar kelas lima di Jepang pada tahun 1937 hingga 1947. Kisah tersebut menjadi suatu pelajaran dini bagi anak-anak tentang tsunami. Pada bulan Desember 2015, PBB sepakat untuk menjadikan tanggal 5 November sebagai “World Tsunami Awareness Day”. Tanggal tersebut dipilih sebagai penghargaan kepada Hamaguchi Goryo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kisah Inamura No Hi masih dilestarikan keberadaannya oleh peduduk di Hirogawa dengan cara memelihara situs-situs yang berhubungan dengan kisah tersebut hingga saat ini. Kisah Inamura No Hi juga dijadikan sebagai pedoman kehidupan masyarakat.
Collections
- Undergraduate Theses [525]