dc.description.abstract | Penelitian ditulis berdasarkan berdasarkan jurnal “Who is the boss? Family control without ownership in public traded Japanese, corporations yang di tulis nole kurosu dan satomi. Mereka meneliti praktik adopsi dikalangan petani di desa Shimomoriya, Fukushima Jepang. Mereka membandingkan dengan temuan didesa selatan Tama, Jepang Tengah dengan berdasarkan perbedaan regional. Dengan Menggunakan catatan register populasi anak-anak dan orang dewasa pada tahun (1716-1869). Mereka meneliti di sebuah lembaga kursus untuk dijadikan anak adopsi, dengan menggunakan tiga klasifikasi untuk adopsi yaitu: 1. Anak adopsi biasa (futsu-yoshi), pada usia 0-60 tahun. 2. Menantu adopsi (muko-yoshi), pada usia 5-60 tahun 3. Suami adopsi (nyufu), pada usia 10-60 tahun.
Adopsi orang dewasa di Jepang berasal dari sistem Ie. Bahkan saat ini, sebagian besar perusahaan Jepang yang dianggap sukses adalah bisnis keluarga yang telah tumbuh dan bertahan hidup selama beberapa tahun ini dengan bantuan menantu yang diadopsi. Suzuki misalnya, terkenal dipimpin secara berurutan oleh anak laki-laki yang diadopsi. Osamu Suzuki, pemimpin Suzuki Motor Corporation yang merupakan salah satu dari menantu laki-laki adopsi penerus bisnis keluarga. Pria yang bernama asli Osamu Matsuda ini merupakan orang keempat yang diadopsi sebagai pewaris dan penerus Suzuki. Sehingga Suzuki sudah beberapa kali berada dibawah kendali anak adopsi. | en_US |