Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Adriana
dc.contributor.advisorArfianty, Rani
dc.contributor.authorArahmad, Krida Rizki
dc.date.accessioned2020-07-21T05:02:37Z
dc.date.available2020-07-21T05:02:37Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/26853
dc.description.abstractSosiolinguistik adalah ilmu yang mengkaji tentang masyarakat sebagai pengguna bahasa dan bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi. Pragmatik merupakan telaah umum mengenai bagaimana caranya konteks mempengaruhi cara seseorang menafsirkan kalimat. Pertuturan atau tindak tutur adalah perbuatan yang menghasilkan bunyi bahasa secara beraturan sehingga menghasilkan ujaran bermakna. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur adalah gejala individual, bersifat psikologis, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur terbagi tiga, yaitu; tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi. Tindak ilokusi ada bermacam-macam, salah satunya tindak ilokusi ekspresif. Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan tersebut. Skripsi ini mengkaji tindak tutur keluhan. Tindak tutur keluhan dapat dilihat dari percakapan sehari-hari, seperti percakapan pada drama. Salah satu contoh adalah drama shokojo seira yang menjadi sumber data penelitian. Dalam mengakaji tindak tutur keluhan, yang perlu dipahami ialah konteks dan penggunaan dari tuturan yang disampaikan tersebut. Tindak tutur keluhan ada 2 bentuk, yaitu bentuk langsung dan bentuk tidak langsung. Menurut Chaer dan Leoni, Konteks adalah sesuatu yang menyertai atau bersama teks dan menjadi lingkungan atau situasi penggunaan bahasa. Konteks berhubungan dengan interaksi linguistik dalam ujaran atau lebih yang melibatkan pihak, yakni penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Penelitian ini menggunakan acuan Abdul Chaer, Agustina Leoni, dan Nababan untuk teori sosiolinguistik, Koizumi untuk mengklasifikasi tindak tutur dan jenis-jenis tindak tutur, Koizumi dan Tarigan untuk teori pragmatik, Urawa untuk teori tindak tutur dalam bahasa jepang, dan Chaer dan Leoni untuk teori konteks. Dari seluruh hasil analisis yang terdiri dari sembilan data yang terdapat dalam drama seri Jepang yang berjudul Shokojo Seira, ditemukan tiga penggunaan yang digunakan dalam mengungkapkan keluhan, yaitu keluhan dengan isyarat, keluhan dengan menyatakan kekesalan, dan keluhan dengan cara menyalahkan. Berdasarkan analisis pada drama seri tersebut terlihat bahwa tindak tutur keluhan cenderung dilakukan oleh penutur yang status sosialnya lebih tinggi dari mitra tutur baik hubungan di antara mereka akrab atau tidak akrab.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSosiolinguistiken_US
dc.subjectPragmatiken_US
dc.titleAnalisis Tindak Tutur “Keluhan” dalam Drama Shokojo Seira Karya Okada Yoshikazuen_US
dc.title.alternativeOkada Yoshikazu Gensaku No Shokojo Seira To Iu Dorama Ni Okeru “Kujou” No Hatsuwakoui No Bunsekien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180722001
dc.description.pages74 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record