Perubahan Makula pada Pasien Diabetes Melitus dengan Pemberian Tetes Mata Natrium Diklofenak 1.00 Mg Paska Fakoemulsifikasi dengan Menggunakan Optical Coherence Tomography
View/ Open
Date
2019Author
Alandy, Julham
Advisor(s)
Virgayanti, Vanda
Delfi
Metadata
Show full item recordAbstract
Aim: To evaluate administration of natrium diclofenac 1.00 mg eye drops on
macular thickness changes after phacoemulsification surgery in diabetic patients.
Method: This study was quasi eksperiment design. Fourty subjects who met the
inclusion criteria underwent cataract surgery with phacoemulsification. One group
(20 subjects) were given natrium diclofenac 1.00 mg eye drops and the rest were
given placebo, both products were used 1 day before surgery until 30 days after
phacoemulsification. Macular thickness are measured by FD-OCT before surgery,
14 days and 30 days after phacoemulsification.
Result: From 40 subjects with average age of 63 old, using independent-t test,
found two stastically significant centre macular (p=0,008) and inner macular
(p=0.0001) thickness in natrium diclofenac group during before surgery until 14
days after phacoemulsification. But, there was no significant changes in the outer
macular thickness. There were no significant changes in the centre, inner, and
outer macular thickness in natrium diclofenac group until 30 days after
phacoemulsification. In the placebo group was no significant changes in the
macular thickness at all the time.
Conclusion: There were two stastically significant centre and inner macular
thickness in natrium diclofenac group until 14 days after phacoemulsification.
There were no significant changes in the centre, inner, and outer macular
thickness in natrium diclofenac group until 30 days after phacoemulsification. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian tetes mata Na Diklofenak 1,00
mg paska fakoemulsifikasi terhadap perubahan ketebalan makula pada penderita
diabetes melitus yang menjalani operasi katarak dengan fakoemulsifikasi.
Metode : Penelitian ini adalah jenis eksperimen semu. Sebanyak 40 subyek yang
memenuhi kriteria inklusi menjalani operasi katarak dengan fakoemulsifikasi.
Secara acak 20 subyek mendapatkan tetes mata natrium diklofenak 1.00 mg dan
sisanya mendapatkan tetes mata plasebo, yang dipakai 1 hari sebelum hingga 30
hari setelah fakoemulsifikasi. Ketebalan makula diukur dengan FD-OCT pada H-1
pre fakoemulsifikasi dan H+14, H+30 paska fakoemulsifikasi.
Hasil : Dari 40 subyek dengan rata-rata usia 63 tahun, menggunakan uji analisis
tes t-independen didapatkan hasil yang signifikan secara statistika yakni terdapat
perubahan ketebalan makula bagian centre (p=0,008) dan inner (p=0.0001) pada
kelompok natrium diklofenak pada tahap H-1 pre operasi hingga H+14 paska
fakoemulsifikasi. Akan tetapi, didapatkan hasil yang tidak signifikan secara
statistika pada bagian outer. Tidak didapatkan hasil perubahan makula yang
signifikan pada bagian centre, inner, dan outer pada kelompok natrium diklofenak
hingga H+30 paska fakoemulsifikasi. Pada kelompok kontrol tidak didapatkan
hasil yang signifikan pada perubahan ketebalan makula secara keseluruhan.
Kesimpulan :Terdapat perubahan yang signifikan antara perubahan ketebalan
makula central dan makula inner selama pengamatan H-1 ke H+14 pada
kelompok tetes mata Na diklofenak. Tidak terdapat perubahan yang signifikan
antara ketebalan makula bagian central, inner, outer selama pengamatan hingga
hari ke+30 pada kelompok tetes mata Na Diklofenak.
Collections
- Master Theses [143]