Pengurangan Waste pada Produksi Pallet Kayu Dengan Pendekatan Lean Six Sigma untuk Meningkatkan Kualitas Produk di PT. Carsurindo Siperkasa.

Abstract

PT. Carsurindo Siperkasa is a company engaged in wood processing. The product produced is wooden pallet. Problems experienced by PT. Carsurindo Siperkasa is the high average percentage of wood pallet defects that is 7.52% of the total monthly production. This value is exceeds the company's disability tolerance, which is below 5%. Activities that are not value added are found in the company, namely waiting and transfer activities that are not actually needed. This study aims to reduce the number of defective products and eliminate non-value added activities through proposed improvements. This problem can be solved with the Lean Six Sigma approach which is a combination of the Lean concept and the Six Sigma concept with the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) method by providing proposed improvements to reduce the number of defective products and eliminate activities that do not add value such as waiting and transfer activities. With the Lean Six Sigma method can provide lean metrics and sigma level calculation values. From sigma level calculation, the sigma level is 3,46. By eliminating 4 non value added activities from 29 activities to 25 activities, a reduction in manufacturing leadtime was obtained from 212,58 minutes to 193,56 minute, increased process cycle efficiency from 64,40% to 70,73% and decreased process velocity from 0,0041 process/ hour to 0,0035 process/hour. The proposed improvement using 5S method namely sorting, structuring, cleaning, consistency and self-discipline. The 5S method produces proposals for conducting training for operators, carrying out machine maintenance schedules, making work procedures and maintaining communication with suppliers.

PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kayu. Produk yang dihasilkan adalah pallet kayu. Permasalahan yang dialami oleh PT. Carsurindo Siperkasa adalah tingginya persentase rata-rata kecacatan pallet kayu yaitu sebesar 7,52% dari total jumlah produksi per bulan. Nilai tersebut berada diatas toleransi kecacatan perusahaan yaitu dibawah 5%. Kegiatan yang tidak bernilai tambah (non value added activity) yang ditemukan pada perusahan yaitu adanya kegiatan menunggu dan pemindahan yang sebenarnya tidak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat dan mengeliminasi kegiatan yang bersifat non value added melalui usulan perbaikan. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pendekatan Lean Six Sigma yang merupakan gabungan antara konsep Lean dan konsep Six Sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dengan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi jumlah produk cacat dan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah seperti kegiatan menunggu dan pemindahan. Dengan metode Lean Six Sigma dapat memberikan nilai perhitungan metrik lean dan nilai perhitungan tingkat sigma. Dari perhitungan tingkat sigma diperoleh tingkat sigma sebesar 3,46. Dengan mengeliminasi 4 kegiatan non value added dari 29 kegiatan menjadi 25 kegiatan, diperoleh pengurangan manufacturing leadtime dari 212,58 menit menjadi 193,56 menit, mengalami peningkatan process cycle efficiency dari 64,40% menjadi 70,73% dan mengalami penurunan process velocity dari 0,0041 proses/jam menjadi 0,0035 proses/jam. Usulan perbaikan dengan menggunakan metode 5S yaitu pemilahan, penataan, pembersihan, konsistensi dan disiplin diri. Metode 5S menghasilkan usulan untuk membuat pelatihan pada operator, melaksanakan jadwal perawatan mesin, membuat prosedur kerja serta menjaga komunikasi dengan pihak supplier.