Show simple item record

dc.contributor.advisorAizar, Ellyta
dc.contributor.authorTamba, Agus Morina
dc.date.accessioned2018-05-14T04:39:00Z
dc.date.available2018-05-14T04:39:00Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2704
dc.description.abstractMasa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan perubahan fisiologi yaitu perubahan fisik, involusi uterus, pengeluaran lochia, laktasi atau pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh lainnya dan perubahan psikis (Saifuddin, 2009; h.122). Masalah yang sering menyertai pada masa nifas diantaranya infeksi nifas, septikemia, piemia, parametritis, peritonitis, salfingitis, sub involusi uterus, perdarahan nifas sekunder, flegmasia alba dolens, Nekrosishipofisis lobus anterior postpartum, pembendungan air susu, mastitis, galaktokel dan kelainan putting susu (Mochtar, 2012; h. 281-287). Bendungan ASI merupakan bendungan yang terjadi akibat peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi (menyusui). Hal ini bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi (Saifuddin, 2009, h. 262).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectKebutuhan Rasa Nyamanen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Pada Ny.R Dengan Prioritas Masalah Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Nifas Minggu I Di Kelurahan Sari Rejo Medan Poloniaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142500042en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record