Potensi Gel Nano Kitosan-Silver Nitrat Sebagai Bahan Desensitisasi (In Vitro)

Abstract

Dentin hypersensitivity is defined as a short, sharp pain originating from open dentin in response to thermal changes, tactile stimulation, osmotic or chemical stimulation. One DH treatment is closing the dentinal tubules so that they can prevent external stimulation from triggering pain. Varnish is one of the in-office desensitization agents but it cannot close the dentinal tubules properly so it is necessary to develop new desensitization agents. This study aims to analyze the effect of nano chitosan-silver nitrate gel on dentinal tubule closure. The sample consisted of 24 third molars and was cut on the buccal surface. Dental samples were divided into 6 groups. Groups A1 and A2 were not treated and kept in an incubator for 24 and 48 hours. Groups B1 and B2 were applied to nano chitosan-silver nitrate gel and kept in an incubator for 24 and 48 hours. C1 and C2 groups were applied with commercial gel and stored in an incubator for 24 and 48 hours. After 24 and 48 hours, all samples were seen using SEM-EDX. Mann-Whitney test results showed no significant difference in the ability to close dentinal tubules based on the time period between nano-chitosan-silver nitrate gel and commercial gel. However, the EDX examination showed that the nano chitosan-silver nitrate gel at 24 hours had the most calcium content so that it could accelerate the closing of the dentinal tubules. From the results of this study it can be seen that the nano chitosan-silver nitrate gel can be used as a desensitization agent for DH treatment.

Dentin hipersensitif didefinisikan sebagai rasa nyeri yang singkat dan tajam berasal dari dentin yang terbuka sebagai respons terhadap perubahan termal, stimulasi taktil, rangsangan osmotik ataupun kimia. Salah satu perawatan DH adalah menutup tubulus dentin sehingga dapat mencegah rangsangan dari luar memicu rasa nyeri. Varnish merupakan salah satu bahan desensitisasi in office namun tidak dapat menutup tubulus dentin dengan baik sehingga diperlukan pengembangan bahan desensitisasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gel nano kitosan-silver nitrat terhadap penutupan tubulus dentin. Sampel terdiri 24 gigi molar tiga dan dilakukan pemotongan pada permukaan bukal. Sampel gigi dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok A1 dan A2 tidak diberi perlakuan dan disimpan dalam inkubator selama 24 dan 48 jam. Kelompok B1 dan B2 diaplikasikan gel nano kitosan-silver nitrat dan disimpan dalam inkubator selama 24 dan 48 jam. Kelompok C1 dan C2 diaplikasikan gel komersial dan disimpan dalam inkubator selama 24 dan 48 jam. Setelah 24 dan 48 jam, semua sampel dilihat dengan menggunakan SEMEDX. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan penutupan tubulus dentin antara gel nano kitosan-silver nitrat dan gel komersial. Namun pada pemeriksaan EDX menunjukkan bahwa gel nano kitosansilver nitrat pada 24 jam memiliki kandungan kalsium terbanyak sehingga dapat mempercepat penutupan tubulus dentin. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa gel nano kitosan-silver nitrat dapat dijadikan sebagai bahan desensitisasi untuk perawatan DH.