Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Siti Zahara
dc.contributor.authorTogatorop, Maria Goretta
dc.date.accessioned2018-05-14T06:50:47Z
dc.date.available2018-05-14T06:50:47Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2709
dc.description.abstractMenurut WHO penyakit gout mengalami kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2012.Pada orang dewasa di Amerika Serikat penyakit gout mengalami peningkatan dan mempengaruhi 8.3 juta (4%) orang Amerika.Sedangkan prevalensi hiperurisemia juga meningkat dan mempengaruhi 43.300.000 (21%) orang dewasa di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri penyakit gout pertama kali diteliti oleh seorang dokter Belanda yang bernama dr. van den Horst, pada tahun 1935. Ia menemukan bahwa terdapat 15 kasus gout berat pada masyarakat kurang mampu di pulau Jawa. Hasil penelitian oleh Darmawan (1988) di Bandungan Jawa Tengah menunjukkan bahwa diantara 4683 orang yang diteliti, 0.8% menderita asam urat tinggi berusia antara 15-45 tahun. 1.7% pada pria dan 0.05% pada wanita, bahkan di antara mereka sudah sampai pada tahap gout.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectKebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyamanen_US
dc.subjectNyerien_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri pada Keluarga Tn.S di Lingkungan I Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Poloniaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142500043en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record