Peningkatan Produksi Umbi dan Kadar Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L) Varietas Lokalsumut Dengan Pemberian Kalium dan Fenilalanin di Dataran Tinggi
View/ Open
Date
2020Author
Sulistiani, Rini
Advisor(s)
Rosmayati
Siregar, Luthfi A.M
Harahap, Fauziyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Anthocyanin is an antioxidant that can counteract free radicals in the human
body to reduce the risk of death from an ischemic heart attack, stroke, anticancer,
antidiabetic, anti-inflammatory, antimicrobial and support for endurance.
Anthocyanin daily intake is around 25-215 mg/person depending on age and sex.
The anthocyanin function for the plant itself is as an antioxidant for scavenging free
radicals such as oxygen active radicals such as reactive oxygen species and nitrogen
in leaves.
The study begins with conducting a field survey to determine the
distribution of sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) in North Sumatra so that the
suitability of the planting area can be determined based on the potential yield and
altitude for sweet potato cultivation. Furthermore, research in the field was carried
out in two phases of research. The first phase of research to examine potassium at
various dosage levels at several altitudes (altitude) to get the optimum dose in each
location. The study used a factorial time series of randomized block design with
three factors. The first factor is Altitude: A1 (50 masl), A2 (750 masl) and A3 (1450
masl). The second factor is Potassium Dosage: K0 (0 kg/ha), K1 (50 kg/ha), K2 (100
kg/ha) and K3 (150 kg/ha). The third factor is Varieties: V1 (Antin-1) and V2 (Local-
Sumut genotype). Antosianin merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas di
dalam tubuh manusia untuk mengurangi resiko kematian akibat serangan jantung
iskemik, stroke, antikanker, antidiabetes, antiimflamatori, antimikrobial dan
penyangga daya tahan tubuh. Asupan harian antosianin sekitar 25-215 mg/orang
tergantung pada usia dan jenis kelamin. Fungsi antosianin bagi tanaman itu sendiri
adalah sebagai antioksidan untuk pemulungan radikal bebas seperti oksigen radikal
aktif seperti spesies oksigen reaktif dan nitrogen dalam daun.
Penelitian diawali dengan melakukan survei lapang untuk mengetahui sebaran ubi
jalar (Ipomoea batatas L.) di Sumatera Utara sehingga dapat ditentukan kesesuaian
wilayah tanam berdasarkan potensi hasil dan ketinggian tempat (altitude) untuk
budidaya ubi jalar. Selanjutnya penelitian di lapangan dilakukan dalam dua tahap
penelitian. Penelitian Tahap I untuk menguji kalium pada berbagai taraf dosis pada
beberapa ketinggian tempat (altitude) untuk mendapatkan dosis optimum pada
masing-masing lokasi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial
time series dengan tiga faktor. Faktor I adalah Altitude: A1 (50 mdpl), A2 (750
mdpl) dan A3 (1450 mdpl). Faktor II adalah Kalium Dosis: K0 (0 kg/ha), K1 (50
kg/ha), K2 (100 kg/ha) dan K3 (150 kg/ha). Faktor ketiga adalah Varietas: V1
(Antin-1) dan V2 (genotipe Lokal-Sumut).
Penelitian Tahap II menggunakan Split Plot Design untuk menguji
konsentrasi fenilalanin dalam dua varietas. Fenilalanin (F) sebagai petak utama,
terdiri dari empat tingkatan: F0 (0 mg/l air), F1 (50 mg/l), F2 (100 mg/l) dan F3 (150
mg/l). Sebagai anak petak adalah berbagai (V) terdiri: V1 (Antin-1) dan V2 (Lokal-
Sumut). Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Antosianin telah dianalisis
dengan Perkin Elmer uv/vis Lambda 25 Spectrophotometer, Nomor seri L60000B
501S14100314 dan mengukur kadar gula total dengan Refraktometer Brix 0-32%.
Analisis data untuk komponen vegetatif dan panen dengan uji F dilanjutkan dengan
Uji Jarak Berganda Duncan, selain itu dilakukan pendugaan nilai heritabilitas dan
aktivitas antioksidan.