Show simple item record

dc.contributor.advisorAriani, Yesi
dc.contributor.authorSinaga, Desy Natalia
dc.date.accessioned2018-05-14T07:49:44Z
dc.date.available2018-05-14T07:49:44Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2720
dc.description.abstractPenyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. TB Paru salah satu penyakit yang sangat epidemik karena kuman mikrobakterium tuberculosa yang telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. WHO (World Health Organitation) menyatakan bahwa TB paru saat ini telah menjadi ancaman global bagi setiap manusia (Saptawati dkk, 2012). Kegelisahan global didasarkan pada fakta bahwa pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil disembuhkan terutama penderita menular (BTA Positif) (Rosdahl & Kowalski, 2015). Pada tahun 2010 WHO melaporkan bahwa insiden TB sebesar 8,8 juta angka kematian di dunia setiap tahun. Dari 25% seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penyakit tuberkulosis berada di negara berkembang, 75% adalah kelompok usia produktif (15-50 tahun). Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian lebih banyak terhadap wanita dibandingkan dengan kasus kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas (Wijaya, 2012).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectKebutuhan Dasar Oksigenasien_US
dc.subjectJalan Nafas tidak Efektifen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan pada Tn.P dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi: Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif di RSUD. dr.Pirngadi Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142500050en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record