Sistem Patriarki dalam Budaya Jawa Melihat Partisipasi Perempuan pada Partai Politik di Kabupaten Batu Bara
View/ Open
Date
2020Author
Anggraini, Diah Putri
Advisor(s)
Daulay, Harmona
Metadata
Show full item recordAbstract
Patriarki merupakan sebuah sistem sosial yang menempatkan posisi laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti.Dimana mengakar kuatnya paradigma patriarki disebagian masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Batu Bara. Kondisi masyarakat Kabupaten Batu Bara yang masih memiliki pola pikir dan memposisikan perempuan sebagai pihak yang tidak memiliki otonomi dan kemampuan dalam bidang politik khususnya. Kedudukan yang setara dengan laki-laki membuat perempuan harus bekerja keras dan tampil maksimal untuk meraih kepercayaan masyarakat.
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui mengapa paradigma patriarki menyebabkan patrisipasi perempuan Jawa dipartai politik sedikit dan Bagaimana strategi untuk meningkatkan representasi perempuan pada partai politik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ditentukan dengan prosedur purposive. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam melakukan wawancara yang menjadi informan adalah : Caleg laki-laki dan perempuan, tokoh budaya Jawa, tokoh agama, dan masyarakat yang sudah sesuai dengan kriteria informan dalam penelitian ini yang berjumlah 12 informan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan sistem patriarki pada budaya Jawa sulit untuk dihilangkan terutama kebebasan terhadap perempuan dalam ruang publik. Keterbatasan ruang gerak perempuan dilihat dari bagaimana kepemimpinan dan tanggung jawab serta akses masyarakat pada perempuan yang ingin bergabung diruang publik khususnya partai politik yang sering ditempatkan pada posisi kebanyakan laki-laki. Beberapa persiapan perempuan untuk masuk dalam ruang gerak politik antara lain:Mental, pendidikan, material, modal sosial dan lain sebagainya. Patriarchy is a social system that places men as the main power holders and dominates in the roles of political leadership, moral authority, social rights and property control. Where is the root of the patriarchal paradigm in some parts of Indonesian society, especially in Batu Bara Regency. The condition of the people of Batu Bara Regency which still has a mindset and positions women as parties who do not have autonomy and ability in the political field in particular. An equal position with men makes women have to work hard and perform optimally to gain the trust of society. Therefore, the researcher wants to know why the patriarchal paradigm causes Javanese women to have less political participation and what are the strategies to increase women's representation in political parties. This research is a qualitative descriptive study. The research informants were determined by a purposive procedure. Data were collected using interview, observation and documentation methods. In conducting interviews, the informants were: male and female candidates, Javanese cultural figures, religious leaders, and the community who met the criteria for informants in this study, amounting to 12 informants. From the results of research conducted by the patriarchal system in Javanese culture, it is difficult to remove, especially the freedom of women in the public sphere. The limited space for women can be seen from the leadership and responsibility as well as public access for women who want to join the public sphere, especially political parties that are often placed in the positions of mostly men. Several preparations for women to enter the space for political movement include: mental, educational, material, social capital and so on.
Collections
- Undergraduate Theses [939]