Show simple item record

dc.contributor.advisorTakari, Muhammad
dc.contributor.advisorDewi, Heristina
dc.contributor.authorPanggabean, Agusman
dc.date.accessioned2020-09-14T07:46:05Z
dc.date.available2020-09-14T07:46:05Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27562
dc.description.abstractSkripsi ini berjudul Analisis Kesinambungan dan Perubahan Kesenian Sikambang dalam Pertunjukan Mangure Lawik di Desa Pasar Tarandam Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Kesinambungan dan Perubahan kesenian Sikambang dalam pertunjukan mangure lawik di Tapanuli Tengah. Metode yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif dan pegumpulan data yaitu: observasi, wawancara, perekaman berupa audio (suara), visual (gambar), dan studi pustaka. Untuk mengkaji kesinambungan dan perubahan dipergunakan teori continuities and changes oleh Claire Holt (1967). Hasil dari skripsi ini menunjukkan bahwa kesinambungan terletak pada makna umum yang sama, yakni ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pertunjukkan mangure lawik bertujuan untuk menolak bala serta berharap rezeki yang melimpah dari sang pencipta. Selanjutnya perubahan hingga saat ini terletak pada tata cara serta penyajiannya. Di dalam perubahan tersebut didapat pemahaman yang berbeda mulai dari tata penyajian serta waktu. Saat ini ada beberapa pemahaman yang berbeda mengenai pentingnya melayarkan kepala kerbau ke laut. Segala perubahan dilakukan melalui musyawarah. Perubahan yang terjadi saat ini terbesarnya mengenai penyajian, jika dahulu kesenian sikambang yang dipertunjukkan dalam mangure lawik harus alat-alat tradisional sikambang tetapi sekarang telah didominasi oleh keyboard. Sebenarnya banyak yang mempertentangkan ini tetapi alasan terkuatnya terletak pada minimnya pemain kesenian sikambang serta peralatan kesenian tersebut. Perkembangan lainnya terdapat pada waktu dan pola penyajian, yang mana dahulunya waktu pelaksanaan mangure lawik pada saat setelah hasil panen dan awal bulan nelayan turun menangkap ikan. Sedangkan polanya yang berkembang adalah dahulu saat pertunjukan ini dilaksanakan seluruh masyarakat yang menyaksikan harus diberi makan tetapi sekarang tidak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKesenian Sikambangen_US
dc.subjectMangure Lawiken_US
dc.subjectTapanuli Tengahen_US
dc.titleAnalisis Kesinambungan dan Perubahan Kesenian Sikambang Dalam Pertunjukan Mangure Lawik di Desa Pasar Tarandam, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140707054
dc.description.pages85 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record