Strategi Peningkatan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Masyarakat melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Austindo Nusantara Jaya Agri.

Abstract

The productivity of the villager’s oil palm in Kecamatan Simangambat is lower compared to the oil palm production by PT ANJ Agri. The purpose of the Corporate Social Responsibility (CSR) program which is created by the stage government is to develop the people there and to improve their economic earnings. The program can be a success if the state government and people work together. Eight individuals were selected for the Focus Group Discussion (FGD) in which three criteria, seven sub criteria and four alternative strategies to improve the production of oil palm. The financial criteria are two sub criteria which are the charges and costing, self-operational criteria and sub nursery implementation. Also, there are land clearings, planting and plantation maintenance meanwhile the risk criteria stands from two sub social conflict criteria and criminalisation. Moreover, there are four alternatives to this FGD which are strengthening the farmers group, assistance in the production issues, technical assistance for manpower and the initiative on the community’s oil palm plantation. Based on the questionnaire and data analysis using the Analytical Hierarchy Process (AHP), therefore the main alternative is to increase the oil palm production by the community. This can be done by producing a new generation through replanting oil palm. To do that, the company has to cooperate with the state government of Disbun. This can be concluded by the surveys and the discussion with the people of Kecamatan Simangambat, Padang Lawas Utara district.

Produktivitas tanaman kelapa sawit masyarakat di Kecamatan Simangambat cukup rendah dibandingkan dengan produktivitas tanaman kelapa sawit yang dihasilkan oleh PT ANJ Agri. Sejalan dengan pengembangan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara untuk membangun masyarakat disekitarnya dengan meningkatkan pendapatan ekonomi mereka dibutuhkan kerjasama yang baik antara instansi pemerintah terkait dengan perusahaan maupun dukungan masyarakat dalam mengatasi persoalan tersebut. Focus Group Discussion (FGD) dilakukan terhadap delapan responden terpilih untuk menetapkan tiga kriteria dan tujuh sub kriteria serta empat alternatif strategi peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit masyarakat. Kriteria keuangan terdiri dari dua sub kriteria biaya dan manfaat, kriteria operasional terdiri dari tiga sub kriteria bibit unggul, teknologi pengolahan lahan dan penanaman, perawatan tanaman dan panen, sedangkan kriteria risiko terdiri dari dua sub kriteria konflik sosial dan kriminalitas. Adapun ke empat alternatif tersebut adalah penguatan kelembagaan kelompok tani, bantuan sarana produksi, penyuluhan teknik budidaya, serta peremajaan tanaman kelapa sawit masyarakat. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan pengolahan data dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), maka prioritas alternatif utama untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit masyarakat adalah dengan melakukan peremajaan sawit rakyat, yang dapat dikelola secara baik oleh perusahaan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah (Disbun). Hasil tersebut terkonfirmasi dengan wawancara dan diskusi terhadap kelompok masyarakat di Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang lawas Utara.