dc.contributor.advisor | Abidin, Trimurni | |
dc.contributor.advisor | Agusnar, Harry | |
dc.contributor.author | Ginting, Dwi Yani Sastika | |
dc.date.accessioned | 2020-09-17T02:00:29Z | |
dc.date.available | 2020-09-17T02:00:29Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27686 | |
dc.description.abstract | Calcium hydroxide as a gold standard intracanal medicament for disinfecting and for promoting periapical healing. The mechanism of action of calcium hydroxide is attributed directly to its ability of dissociating into calcium and hydroxyl ions resulting in increased pH locally. Three types of vehicles are commonly used : aqueous, viscous or oily. The medicament vehicle plays a very important role in the overall disinfection process because it determines the velocity of ionic dissociation causing the paste to be solubilized and resorbed at various rate by the periapical tissue and from within the root canal. The purpose of this study was to evaluate the dissolved oxygen, sustained release of calcium ions and the pH change of calcium hydroxide over a period of 30 days when formulated with various types of vehicles in vitro.
This study used one hundred human premolars. Crowns were sectioned and HCl solution (pH = 4) was given to simulate an acidic atmosphere such as an inflammatory process after cleaning and shaping the root canal. Calcium hydroxide with different vehicle (aquadest, glycerin, polyethylene glycol, chitosan solution 0,2 % and no medicament) paste was placed in the root canal. The sample was immersed in a bidistilled water solution then measured dissolved oxygen with a DO meter, measured pH with a pH meter and diffused calcium ions by means of the AAS from the sample immersion solution at measurement time intervals after 48 hours, 7 days, 14 days, 21 days and 30 days. A 30-day sample group was tested with SEM-EDX to confirm the calcium element produced by AAS examination. The results were statistically evaluated using the one way ANOVA test.
The results showed that vehicle polyethylene glycol had the highest oxygen, pH and calcium ion diffusion values from all treatment groups. The sample group with a 0.2% chitosan solution vehicle shows the value of controlled alkaline pH changes and a gradual increase in the quantity of calcium ion diffusion at each time interval up to 30 days of measurement. The results of this study indicate that a 0.2% chitosan solution can be used as a promising vehicle for calcium hydroxide in maintaining an alkaline pH and to allow the release of calcium ions continuously in the root canal system. | en_US |
dc.description.abstract | Kalsium hidroksida sebagai gold standard medikamen intrakanal untuk mendesinfeksi dan untuk mempromosikan penyembuhan periapikal. Mekanisme kerja kalsium hidroksida dikaitkan langsung dengan kemampuannya terdisosiasi menjadi ion kalsium dan hidroksil yang menghasilkan peningkatan pH secara lokal. Tiga jenis vehicle yang biasa digunakan: berbasis air, kental atau berminyak. Vehicle medikamen memainkan peran yang sangat penting dalam keseluruhan proses desinfeksi karena menentukan kecepatan disosiasi ion yang menyebabkan pasta dilarutkan dan diserap pada berbagai tingkat oleh jaringan periapikal dan dari dalam saluran akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi oksigen terlarut, pelepasan ion kalsium yang berkelanjutan dan perubahan pH kalsium hidroksida selama 30 hari ketika diformulasikan dengan berbagai jenis kendaraan secara in vitro.
Penelitian ini menggunakan seratus premolar manusia. Mahkota didekoronasi dan larutan HCl (pH = 4) diberikan untuk mensimulasikan suasana asam seperti proses inflamasi setelah membersihkan dan membentuk saluran akar. Pasta kalsium hidroksida dengan vehicle yang berbeda (aquadest, gliserin, polietilen glikol, larutan kitosan 0,2% dan tanpa medikamen) ditempatkan di saluran akar. Sampel direndam dalam larutan air bidistilled kemudian diukur oksigen terlarut dengan DO meter, diukur pH dengan pH meter dan ion kalsium terdifusi dengan menggunakan AAS dari larutan perendaman sampel pada interval waktu pengukuran setelah 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 30 hari. Kelompok sampel 30 hari diuji dengan SEM-EDX untuk mengkonfirmasi elemen kalsium yang dihasilkan oleh pemeriksaan AAS. Hasilnya dievaluasi secara statistik menggunakan uji one way ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa polietilen glikol kendaraan memiliki nilai difusi oksigen, pH dan kalsium ion tertinggi dari semua kelompok perlakuan. Kelompok sampel dengan larutan larutan kitosan 0,2% menunjukkan nilai perubahan pH alkali terkontrol dan peningkatan bertahap dalam jumlah difusi ion kalsium pada setiap interval waktu hingga 30 hari pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan kitosan 0,2% dapat digunakan sebagai wahana yang menjanjikan untuk kalsium hidroksida dalam mempertahankan pH basa dan untuk memungkinkan pelepasan ion kalsium secara terus-menerus dalam sistem saluran akar. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Difusi Ion Kalsium | en_US |
dc.subject | Kalsium Hidroksida | en_US |
dc.subject | Larutan Kitosan Molekul Tinggi 0,2% | en_US |
dc.subject | Medikamen Vehicle | en_US |
dc.subject | Perubahan pH | en_US |
dc.title | Pengukuran pH dan Difusi Ion Kalsium pada Sepertiga Apikal Setelah Pemberian Medikamen Kalsium Hidroksida dengan Vehicles yang Berbeda (Penelitian In Vitro) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM167160013 | |
dc.description.pages | 210 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |