Pembuatan Hidrogel Semi Interpenetrating Polymer Network dari Selulosa Bakteri dan Asam Akrilat Menggunakan Pengikat Silang N,N’-Metilenbis Akrilamida

Abstract

Hydrogel semi-interpenetrating polymer network (IPN) based on bacterial cellulose has been sucessfully prepared using crosslinking technique. Hydrogel semi-IPN was prepared using a bacterial cellulose that suspensed in PEG-1000/NaOH solution and added with acrylic acid as monomer, potassium persulfate as initiator, and N,N’-methylenbisacrylamide as crosslinking agent. The obtained bacterial cellulose hydrogel then characterized using several instrument and techniques, i.e. fourier transform infra-red (FT-IR), scannin electron microscopy (SEM), and differential scanning calorimetry (DSC). The characterization of bacterial cellulose hydrogel showed the presence of 600 mg bacterial cellulose during the preparation of hydrogel gave the highest swelling and crosllinked degree, i.e. 1338.11 and 46.62%, respectively. The FT-IR spectrum confirmed the presence of crosslink between acrylic acid and N,N’-methylenbisacrlamide at 1555 cm-1 that indicated the presence of secondary aliphatic amine (N-H). The morphological of hydrogel semi-IPN showed the dense surface. Stability thermal of bacterial cellulose hydrogel showed the decomposition temperature at 463.99oC.

Hidrogel semi Interpenetrating Polymer Networks (IPN) berbasis selulosa bakteri telah berhasil dipreparasi dengan metode ikat silang. Hidrogel semi-IPN diperoleh dengan cara melarutkan selulosa bakteri (SB) dalam PEG 1000/NaOH dengan perbandingan 6:8, ditambah monomer asam akrilat (AA), inisiator kalium persulfat (KPS), dan pengikat silang N,N’-metilen bisakrilamida (MBA). Hidrogel semi-IPN yang terbentuk dianalisa dengan uji daya serap air, uji persentase derajat ikat silang, struktur kimia menggunakan spektroskopi fourier transform infra-red (FTIR), morfologi permukaan menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan uji ketahanan termal menggunakan differential scanning calorimetry (DSC). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hidrogel semi-IPN dengan penambahan SB 600 mg memiliki persentase daya serap air dan derajat ikat silang yang paling optimum yaitu 1338,11 % dan 46,62 %. Spektrum FTIR mengindikasikan telah terjadinya ikat silang antara asam akrilat (AA) dengan N,N’-metilenbisakrilamida (MBA), yang ditunjukkan dengan terbentuknya puncak serapan pada bilangan gelombang 1555 cm-1 adanya gugus amina (N-H) alifatik sekunder. Morfologi permukaan Hidrogel semi-IPN dengan penambahan SB 600 mg menunjukkan permukaan yang kasar dan kerapatan besar. Termogram DSC menunjukkan suhu dekomposisi hidrogel semi-IPN yang terbentuk adalah 463,99 oC