Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Fidel Ganis
dc.contributor.advisorGanie, Ratna Akbari
dc.contributor.advisorPutra, Imam Budi
dc.contributor.authorArdiansyah, Edy
dc.date.accessioned2020-09-18T04:45:37Z
dc.date.available2020-09-18T04:45:37Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27793
dc.description.abstractLatar Belakang: Overactive bladder (OAB) mempunyai prevalensi yang tinhhi yaitu 16-18% dari seluruh populasi. Selama ini penggunaan obat antimuskarinik sebagai pilihan pada penatalaksanaan OAB akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar serta menimbulkan banyak efek samping, menyebabkan banyak pasien OAB yang tidak patuh dan menghentikan pengobatan farmakoterapinya. Mengingat disfungsi endotelium karena stres oksidatif telah menjadi patofisiologi OAB, maka antioksidan yang mempunyaii efek protektif radikal bebas menjadi pilihan pengobatan OAB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia) dalam menghambat stres oksidatif pada urotelium melalui pengamatan kadar malondialdehid (MDA) darah, nerve growth factor (NGF) dan high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) urin pada wanita OAB. Bahan dan Metode: Penelitian dilakukan di RSUP.H.Adam Malik Medan, Lab.Farmasi USU dan Lab.Terpadu Biokimia-Biomolekuler Fakultas Kedokteran USU. Penilaian OAB melalui pemgamatan kadar MDA darah, NGF dan hs-CRP urin, OABSS dan urinalisa. Penelitian ini menggunakan desain Double Blind Randomized Controlled Trial. Sampel penelitian adalah tenaga keperawatan wanita yang mengalami OAB yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dibagi dalam kelompok A (diberi kapsul antimuskarinik solifenacin 5 mg, oral) dan kelompok B (diberi kapsul ekstrak buah mengkudu, 500 mg, oral), masing masing diberi satu kapsul/hari, selama 30 hari. Penilaian perbedaan dan pengaruh kadar MDA darah, NGF dan hs-CRP urin serta OABSS, melalui analisis Mann Whitney Test dan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Didapat penurunan kadar MDA darah, NGF dan hs-CRP urin setelah dibanding sebelum perlakuan yaitu 7,25 (3,97- 27,6) banding 4,41 (1,03- 36,3) nmol/mL, 233,0 {I 09,0-525,0) banding 130,0 (48,8- 190,0) pq/mg dan 8,2 {I ,78- 1 4,6) banding 4, 19 (2,56-7,36) mglL. Berdasarkan analisis Wilcoxon Rank Test, terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) setelah dibanding sebelum perlakuan. Didapat penurunan jumlah OABSS derajat sedang yaitu dari 57,14% menjadi 14,9% dan peningkatan pada OABSS derajat ringan dari 32,14% menjadi 85,71 %. Kesimpulan: Ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan kadar MDA darah, NGF dan hs-CRP urin serta mempunyai pengaruh terhadap perbaikan gejala OAB. Ekstrak buah mengkudu patut digunakan sebagai pengobatan alternatif terhadap OAB.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectOveractive Bladderen_US
dc.subjectMalondialdehiden_US
dc.subjectNerve Growth Factoren_US
dc.subjectHighsensitivity C-Reactive Proteinen_US
dc.subjectEkstrak Buah Mengkuduen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia) terhadap Kadar Malondialdehid, Nerve Growth Factor dan High Sensitivity C-Reactive Protelnpada Wanita Overactive Bladderen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM148102008
dc.description.pages251 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record