Respon Pelaku Usaha dan Warga Terhadap Penggunaan Merkuri
Abstract
Secara resmi aktivitas pertambangan emas di Desa Hutabargot Nauli yang dikelola masyarakat tidak memiliki izin dari pemerintah, baik dari tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi. Pertambangan emas di Desa Hutabargot Nauli ini dibuka sejak tahun 2009 dan maraknya pada tahun 2010. Pertambangan emas di Desa Hutabargot Nauli umumnya berskala kecil dan kegiatan pertambangan emas ini melakukan pemisahan emas dari bebatuan menggunakan mesin gelundung dan dalam pengolahannya masyarakat menggunakan zat kimia merkuri (air raksa). Mengingat sifat merkuri yang berbahaya dan termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun (B3) maka dampak logam ini perlu diperhatikan dan diawasi sehingga penanganannya dapat dilakukan sedini mungkin dan terarah. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat bagaimana respon para pelaku usaha dan warga terhadap penggunaan merkuri di pertambangan emas, baik dari segi pengetahuan, sikap, dan tindakan mereka. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan bahwasanya pengetahuan mereka akan bahaya merkuri masih sangat dangkal atau minim. Hal tersebut bisa kita lihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan yang mereka lakukan. Mereka belum tahu bahwa penggunaan merkuri di pertambangan itu berbahaya bagi kesehatan mereka, sikap mereka yang tidak takut akan penggunaan dan bahaya merkuri dan tindakan mereka yang masih kurang peduli akan bahaya penggunaan merkuri bagi kesehatan diri mereka. Yang melatarbelakangi para penambang yang minim akan pengetahuan tentang merkuri yaitu pola pikir mereka yang menganggap bahwa merkuri itu tidak berbahaya bagi kesehatan mereka karena sejauh ini mereka belum merasakan dampak negatif apapun dari penggunaan merkuri di pertambangan.
Collections
- Undergraduate Theses [939]