Strategi Peningkatan Produksi Kedelai di Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2016Author
Saragih, Apriandi
Advisor(s)
Chalil, Diana
Ginting, Rahmanta
Metadata
Show full item recordAbstract
Soybean is of the Indonesian food commodities after rice and corn.
The average need for soybean is ± 2.2 million tons of dry soy beans each year, but
the capacity of soybean production in Indonesia is only 779,992 tons or 33.91% of
the need so that Indonesia is beyond the target of self-supporting in soybean (BPS,
2013). The objective of the research is to analyze internal factors (strengths and
weakness) and external factors (opportunities and threats) and to optimize the
strengths and opportunities and to address the weakness, and threats in the
strategy of increasing soybean production in Deli Serdang District. This research
uses primary and secondary data, which are analyzed with SWOT method.
The results show that internal factors (strengths and weakness) that
influence the increase in soybean production in Deli Serdang while those are of
the capital aid, institutional function, subsidy, training, and price policy, externals
factors (opportunities and threats) are soybean price, availability of farmers
capital, pest attack, land area, experience in soybean farming, input production
usage, level of adopting technology, demand for soybean, and facilities and
infrastructures. Optimizing strengths and opportunities can be done by properly
using capital aid (strengths) provided by the Agricultural Agency of Deli Serdang
District and the availability of farmers’ capital (opportunities) so that soybean
productivity would utilizing increase. Increasing productivity can reduce the
average cost, so that low price will still profitable to farmers. The ineffective price
policy (weakness) and the low market price (threats) and addressed. Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama Indonesia setelah
padi dan jagung. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebesar ± 2,2 juta
ton biji kering, akan tetapi kemampuan produksi kedelai dalam negeri baru
mampu memenuhi sebanyak 779.992 ton atau 33,91% dari kebutuhan sehingga
Indonesia belum dapat mencapai swasembada kedelai (BPS, 2013). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dalam peningkatan produksi
kedelai di Kabupaten Deli Serdang, untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang
serta mengatasi kelemahan dan ancaman dalam strategi peningkatan produksi
kedelai di Kabupaten Deli Serdang. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder yang dianalisis dengan metode SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) yang mempengaruhi peningkatan produksi kedelai di Kabupaten Deli
Serdang adalah bantuan modal, fungsi kelembagaan, pemberian subsidi, pelatihan
dan kebijakan harga, sedangkan faktor eksternalnya (peluang dan ancaman)
adalah harga kedelai, ketersediaan modal petani, serangan hama, luas lahan,
pengalaman bertani kedelai, penggunaan sarana produksi, tingkat adopsi
teknologi, permintaan kedelai dan sarana prasarana. Untuk mengoptimalkan
kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan dan ancaman dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan bantuan modal (kekuatan) yang diberikan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Deli Serdang dan ketersediaan modal petani (peluang)
sehingga produktivitas kedelai dapat meningkat. Produktivitas yang meningkat
akan menurunkan biaya rata-rata, dengan demikian harga kedelai yang relatif
rendah masih memberikan keuntungan kepada petani. Dengan demikian kebijakan
harga yang tidak efektif (kelemahan) dan harga kedelai yang rendah (ancaman)
dapat diatasi.
Collections
- Master Theses [287]
