dc.description.abstract | Peritonitis adalah inflama simembran peritoneum. Peritonium adalah kantong
berlapis dua yang semi permeabel dengan cairan bervolume 1.500 ml. Kantong ini
membungkus semua organ yang ada di dalam rongga perut. Oleh karena itu
diinervasi oleh saraf somatik, stimulus peritonium parietal yang membungkus
rongga perut dan pelvis menyebabkan nyeri yang tajam dan terlokalisasi (Black &
Hawks 2014, h.1041 ). Inflamasi peritonium-lappisan membrane serosa ronggga
abdomen dan meliputi viserela. Biasanya akibat dari akibat dari infeksi bakteri
seperti organisme yang berasal dari penyakit saluran gastro intestinal atau pada
wanita dari organ reproduksi internal (Brunner & Sudarth 2002, dikutip dalam
Nurarif & Kusuma 2015, h.59).
Peritonitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menginvasi atau
masuk kedalam rongga peritoneum pada saluran makanan yang mengalami
perforasi. Kuman yang paling sering adalah bakteri E Colli, streptokokus alfa dan
beta hemolitik, stapilokokus aurens, enterokokus dan yang paling berbahaya
adalah clostridium wechii. Salah satu penanganan peritonitis adalah operasi
laparatomy, yaitu pembedahan perut sampai membuka selaput perutatau
peritoneum (Padila 2012, h.198). Pelaksanaan operasi laparatomy dapat
dilakukan apabila ada beberapa indikasi yang seperti terjadi trauma abdomen
(tumpul atau tajam), perdarahan saluran pencernaan (internal blooding), sumbatan
pada usus halus dan usus besar, terdapat massa pada abdomen dan terjadi
peritonitis atau inflamasi lapisan peritoneum (Padila 2012, h.198). | en_US |