Analisis Dramaturgi Majelis Jemaat Gereja dalam Membina Perilaku Jemaat Gkps di Desa Urung Pane Kec. Purba Kab. Simalungun)
View/ Open
Date
2020Author
Purba, Yuyun Hartati
Advisor(s)
Manurung, Ria
Metadata
Show full item recordAbstract
Social institutions are institutions that regulate individuals or groups in acting. Social institutions consist of religious, educational and so on. Religion is also an important institution in human life because religion contains values that can regulate people's lives. Indonesia has a variety of religions, one of which is Protestant Christianity. The congregation as church servants certainly has an important role in fostering the congregation. Therefore, researchers are interested in seeing the role of the council in fostering the congregation. In determining the data, researchers used a qualitative descriptive method. Data collection techniques by means of in-depth interviews, observation and documentation. The results of the study concluded that the roles of the assembly were deacon (service), marturia (witnessing), and koinonia (allied). However, there were irregularities committed by the church council and the workmanship was not optimal. The congregation assembly shows the front stage like the congregation council by carrying out its duties, but on the other hand or the back stage some members of the congregation council do not do what they are directing to the community. Some members of the maejilis of the congregation even invite congregation members to fish on Sundays and the family members of the congregation council rarely come to worship. Lembaga sosial merupakan lembaga yang mengatur individu atau kelompok dalam bertindak. Lembaga sosial terdiri dari lembaga agama, pendidikan dan lain sebagainya. Agama juga merupakan institusi yang penting dalam kehidupan manusia karena agama mengandung nilai yang dapat mengatur kehidupan masyarakat. Indonesia memiliki beragam agama salah satunya yaitu agama kristen protestan. Majelis jemaat sebagai pelayan gereja tentunya memiliki peran penting dalam membina jemaat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat bagaimana peran majelis dalam membina jemaat. Dalam penentuan data peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran-peran majelis yaitu diakonia (pelayanan), marturia (bersaksi), dan koinonia (bersekutu). Namun ada penyimpangan yang di lakukan oleh majelis jemaat dan pengerjaan tugas yang kurang maksimal. Majelis jemaat menunjukkan panggung depannya ( front stage) selayaknya majelis jemaat dengan melakukan tugas-tugasnya, namun disisi lain atau panggung belakang (back stage) beberapa anggota majelis jemaat tidak mengerjakan apa yang diarahkannya kepada masyarakat. Bahkan beberapa anggota maejilis jemaat ada yang mengajak anggota jemaat untuk memancing pada hari minggu dan anggota keluarga majelis jemaat tersebut jarang datang ibadah.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
