Pengaruh Ablasi Dan Ekstrak Bayam Terhadap Pertumbuhan dan Molting Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Desa Sei Lepan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
2020Author
Bangun, Agnes Yunita
Advisor(s)
Yusni, Eri
Dewinta, Astrid Fauzia
Metadata
Show full item recordAbstract
Mud crab soft carapace or asoka crab is a commodity of mud crab (Scylla serrata) which has a high amount of demand in the market. So far, market demand is often not comparable to the accelerated release of carapace (molting) in mud crabs (S. serrata). This study aims to determine a good stimulation treatment to to accelerate the process the process of molting mud crabs (S. Serrata). This study was conducted from November to December in Sei Lepan Village, Langkat Regency, North Sumatera Province. The process of molting mud crabs (S. serrata) is strongly influenced by water quality so it is necessary to know the water quality that supports the process of molting. This study was conducted with three different stimulation methods namely ablation, spinach extract injection, and natural treatment. The results showed that the best stimulation effect on survival rate was spinach extract injection treatment of 90%, then ablation treatment of 80%, and the lowest was the natural treatment of 50%. The highest rate of weight gain in mud crabs after the molting process is found in spinach extract injection treatment of 17.67 g while the lowest weight gain rate is in ablation treatment of 10.47 g. And the fastest molting time in mangrove crabs is found in the injection treatment of spinach extract on the 16th day as much as 4 tails then followed on the ablation treatment on the 16th day as much as 1 tail and on the natural treatment on the 18th day as much as 1 tail. Kepiting bakau karapas lunak atau kepiting asoka merupakan komoditas kepiting bakau (Scylla serrata) yang memiliki jumlah permintaan yang tinggi di pasarann. Selama ini permintaan pasar seringkali tidak sebanding dengan percepatan pelepasan karapas (molting) pada kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan stimulasi yang baik untuk mempercepat proses molting kepiting bakau (Scylla Serrata). Penelitian ini dilakukan pada bulan November hingga Desember di Desa Sei Lepan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Proses molting kepiting bakau (Scylla serrata) sangat dipengaruhi oleh kualitas air sehingga perlu diketahui kualitas air yang mendukung proses molting kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian dilakukan dengan tiga metode stimulasi yang berbeda yaitu ablasi, injeksi ekstrak bayam, dan alami. Hasil penelitian menunjukkann bahwa pengaruh stimulasi yang terbaik terhadap tingkat kelulushidupan adalah perlakuan injeksi ekstrak bayam sebesar 90%, lalu perlakuan ablasi sebesar 80%, dan terendah pada perlakuan alami sebesar 50%. Laju penambahan bobot tertinggi pada kepiting bakau setalah proses molting terdapat pada perlakuan injeksi ekstrak bayam yakni sebesar 17,67 g serta laju penambahan bobot terendah terdapat pada perlakuan ablasi yakni sebesar 10,47 g. Sedangkan waktu molting tercepat pada kepiting bakau terdapat pada perlakuan injeksi ekstrak bayam di hari ke-16 sebanyak 4 ekor kemudian diikuti pada perlakuan ablasi di hari ke-16 sebanyak 1 ekor dan pada perlakuan alami di hari ke-18 sebanyak 1 ekor.
Collections
- Undergraduate Theses [752]