Rancang Bangun Alat Pendeteksi Nominal Uang Kertas Untuk Penyandang Tuna Netra Berbasis Mikrokontroller Atmega 328

Abstract

A device that can detect nominal banknotes is designed for assistive devices for blind people, where the components used by the ATMega328 microcontroller as a central control for data readers and giving instructions to the LCD as well as the voice module Where the sensor used is the TCS 34725 sensor which is a color sensor with 12c communication whose output is more stable than other color sensors. The data from this color sensor will be compared with the color value for money that has been stored in the program and the comparison results are displayed on the LCD as well as sound through the speaker.Money as a tool in conducting transactions has been used by all people in every corner of the world, including people with disabilities such as blind people, for example. Seeing from this, based on the limitations that blind people have, it is likely to be confused, wrongly taken, and there are also ignorant people who will take advantage of their weaknesses in using the money. So far, the blind have used conventional methods such as arranging the nominal value of banknotes and making folds in the money to distinguish the nominal value of the money. However, both of these methods still have some weaknesses, namely in terms of the memory of the blind, the physical condition of the money and the absence of the determinants of honesty when buying and selling goods and services.

Telah dirancang sebuah alat yang dapat mendeteksi nominal uang kertas untuk alat bantu bagi penyandang tuna netra, dimana komponen yang digunakan mikrokontroller ATMega328 sebagai kontrol pusat pembaca data dan pemberi instruksi ke lcd juga ke modil suara. Dimana sensor yang digunakan adalah sensor TCS 34725 yang merupakan sensor warna dengan komunikasi 12c yang outputnya lebih stabil dari sensor warna yang lainnya. Data dari sensor warna ini akan dibandingkan dengan warna nilai uang yang telah di simpan di dalam program dan hasil perbandingan tersebut ditampilkan ke lcd juga mengeluarkan suara melalui speaker. Uang sebagai alat dalam melakukan transaksi sudah digunakan oleh seluruh manusia di setiap penjuru dunia, tak luput juga para penyandang disabilitas seperti tuna netra misalnya. Melihat dari hal tersebut, berdasarkan keterbatasan yang tuna netra miliki, maka besar kemungkinan untuk tertukar, salah ambil, dan juga ada orang jahil yang akan memanfaatkan kelemahan mereka dalam penggunaan uang tersebut. Sejauh ini, para tuna netra menggunakan cara konvensional seperti menyusun nominal uang kertas dan membuat lipatan pada uang untuk membedakan nominal uang tersebut. Namun, kedua cara tersebut masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu dari segi daya ingat tuna netra, kondisi fisik uang dan tidak adanya faktor penentu kejujuran bahwa pada saat bertransaksi jual-beli barang dan jasa.