Persepsi Pengguna Terhadap Kondisi Pasar Tradisional di Kota Medan (Studi Kasus : Pasar Sukaramai Medan)
View/ Open
Date
2020Author
Siregar, Rahma Wardani
Advisor(s)
Marisa, Amy
Fachrudin, Hilma Tamiami
Metadata
Show full item recordAbstract
The success of traditional markets is a market that is busy with activity and with the availability of spaces that are comfortable, accessible, and become a forum for socio-cultural activities. In supporting the smooth running of activities in traditional markets, users need adequate facilities to support buying and selling activities. The Sukaramai Medan traditional market is one of the traditional markets in Medan City which was rebuilt by the government due to a fire. The government rebuilt the Medan voluntary market with a program that was initiated to respond to problems in general that occur in traditional markets. But the government's efforts to rebuild with the program have not been entirely successful. This can be seen from the activities of market users in the voluntary market, which are not as crowded as traditional markets in other places. In addition, there are many retailers that do not function or are not used by traders, so buyers are reluctant to shop, which results in the voluntary market being quiet for both buyers and traders. The purpose of this study is to analyze user activity, as well as to analyze user perceptions of the conditions of the Sukaramai Medan traditional market. In this study, the descriptive qualitative method was used to analyze the activities in the sub-district traditional market in Medan, while the mixed method (quantitative descriptive and descriptive qualitative) was used to analyze the user's perceptions of the conditions of the voluntary traditional market in Medan. The results of the analysis show that user activity at the Sukaramai traditional market starts at 05.00WIB until closing at 19.00 WIB. Due to the large number of stalls and booths that were closed, the buyers were not crowded. The lack of buyers who arrive affects traders' activity which tends to be short. Buyers who come are usually those who already have merchant customers in the Sukaramai market so that the time for buyers to be too inclined and not too long. This has resulted in less activity occurring in the traditional Sukaramai market, Medan. Meanwhile, based on the user's perception that traditional market conditions are categorized as unfavorable. This is based on the results of the results that the existing spaces in traditional markets are less comfortable for users, both buyers and buyers. The layout of retail and booths which are well ordered according to their classification, the insufficient amount of secondary circulation causes inconvenience to market users, some facilities and infrastructure that do not support buying and selling activities such as inadequate ventilation causing hot air, distribution of public facilities (toilets) uneven, inadequate quality of clean water for survival, and supplies of trash cans. These things indirectly affect the activities of users in the traditional markets, thus causing quiet activities in the Sukaramai traditional market. So, to improve the smooth running of activities in the Sukaramai traditional market in Medan, it should be done regularly, improve and improve the conditions of facilities or infrastructure in order to create comfort and safety for market users. Keberhasilan pasar tradisional adalah pasar yang ramai oleh aktivitas dan dengan tersedianya ruang-ruang yang nyaman, aksesibel, dan menjadi wadah aktivitas sosio-kultural. Dalam mendukung kelancaran aktivitas di pasar tradisional, para pengguna membutuhkan sarana fasilitas yang memadai sebagai penunjang aktivitas jual beli. Pasar tradisional Sukaramai Medan merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Medan yang dibangun kembali oleh pemerintah akibat kebakaran. Pemerintah membangun kembali pasar sukaramai Medan dengan program yang digagas untuk merespon permasalahan pada umumnya yang terjadi pada pasar tradisional. Tetapi upaya pemerintah membangun kembali dengan program tersebut tidak sepenuhnya menunjukkan keberhasilan. Hal ini terlihat dari aktivitas pengguna pasar yang ada di pasar sukaramai, tidak begitu ramai sebagaimana pasar tradisional di tempat lain. Selain itu, banyaknya retail yang tidak berfungsi atau tidak dipergunakan pedagang, sehingga pembeli enggan untuk berbelanja yang mengakibatkan pasar sukaramai menjadi sepi aktivitas oleh pembeli maupun pedagang. Tujuan pada penelitian ini untuk menganalisa aktivitas pengguna, serta menganalisa persepsi pengguna terhadap kondisi pasar tradisional Sukaramai Medan. Pada penelitian ini, metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisa aktivitas pada pasar tradisional sukaramai Medan, sedangkan metode campuran (kuantitatif deskriptif dan kualitatif deskriptif) digunakan untuk menganalisa persepsi pengguna terhdap kondisi pasar tradisional sukaramai Medan. Hasil analisa menyatakan bahwa Aktivitas pengguna pada pasar tradisiona Sukaramai dimulai pada pukul 05.00WIB sampai dengan tutup pukul 19.00 WIB. Dikarenakan banyaknya kios dan los yang tutup menyebabkan jumlah pembeli yang datang tidak terlalu ramai. Sepinya pembeli yang berdatangkan mempengaruhi aktivitas pedagang yang cenderung singkat. Pembeli yang datang biasanya yang sudah memiliki pelanggan pedagang pada pasar Sukaramai sehingga waktu pembeli untuk berbelanja juga cenderung singkat dan tidak terlalu lama. Hal ini mengakibatkan sepinya aktivitas yang terjadi dipasar tradisional Sukaramai Medan. Sementara itu, Berdasarkan persepsi pengguna menyatakan bahwa kondisi pasar tradisional termasuk pada kriteria kurang baik. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil dari pengamatan bahwa ruang-ruang yang ada pada pasar tradisional kurang nyaman bagi pengguna baik pedagang maupun pembeli. Penataan letak retail dan los yang belum tertata dengan baik sesuai klasifikasinya, besaran sirkulasi sekunder yang tidak memadai menyebabkan ketidaknyamanan pengguna pasar, beberapa sarana dan prasarana yang kurang mendukung kegiatan jual beli seperti penghawaan yang kurang maksimal sehingga menimbulkan udara yang panas, penyebaran fasilitas umum (toilet) yang tidak merata, kualitas air bersih yang tidak memadai untuk kelangsungan berdagang, serta kurangnya persediaan tempat sampah. Hal-hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas pengguna pada pasar tradisional tersebut sehingga menyebabkan sepinya aktivitas pada pasar tradisional Sukaramai. Jadi, Untuk meningkatkan kelancaran kegiatan aktivitas di pasar tradisional Sukaramai Medan sebaiknya dilakukan pemeliharaan secara berkala, meningkatkan dan memperbaiki kondisi sarana maupun prasarana agar tercipta kenyamanan dan keamanan bagi pengguna pasar.
Collections
- Master Theses [254]