Show simple item record

dc.contributor.advisorMarsaulina, Irnawati
dc.contributor.advisorNurmaini
dc.contributor.authorSanthi, Heppy
dc.date.accessioned2020-10-06T01:58:35Z
dc.date.available2020-10-06T01:58:35Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28325
dc.description.abstractPreventing DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) is the best attempt to control the spread of DBD. Indonesia has DBD prevention program which is known as 3M Plus. This objective of the research was to analyze the correlation of sociodemographic, socio-economic, and cultural factors and stakeholders’ support with the implementation of DBD prevention programs in Medan Johor Subdistrict, Medan Sunggal Sub-district and Medan Deli Sub-district, Medan. The research used cross sectional design. The data were gathered by using semistructured questionnaires and conducting in-depth interviews. Survey was done on 100 families, taken by using purposive sampling technique. Bivariate analysis used chi-square test and multivariate analysis used multiple logistic regression analysis at the significance level of 95 percents. The result of the research showed that 76,0 percent of the implementation of DBD prevention program was bad. Medan Sunggal Sub-district had the highest rank in bad DBD prevention program. There was the correlation of attitude (p=0.003), knowledge (p=0.008), and income (p=0.018) with the implementation of DBD prevention program. The most dominant variabel was attitude at Exp (β) = 6.421). This means that the head of the household who has a bad attitude will implement the prevention of DBD 6,421 times less good than the head of the household who has a good attitude. The conclusion was that the implementation of DBD prevention program was correlated with attitide, knowledge, and income, and the most dominant factor was attitude. It is recommended that the Health Agency intensify the campaign about 3M Plus movement by using various information media channels that can be accessed by all members of the community and adjusting the program to local content. The Health Agency and local governments should study and establish Regional Regulation on DBD control. The people should be willing and able to implement the 3M Plus program.en_US
dc.description.abstractPencegahan demam berdarah dengue (DBD) adalah upaya terbaik untuk mengendalikan penyebaran penyakit DBD. Indonesia memiliki program pencegahan demam berdarah yang dikenal sebagai 3M Plus. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan faktor sosiodemografi, sosioekonomi, budaya dan dukungan stakeholders dengan implementasi program pencegahan demam berdarah di Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Deli di Kota Medan. Penelitian cross-sectional ini menggunakan kuesioner semi terstruktur yang dilakukan dengan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 100 kepala rumah tangga yang dipilih secara purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,0 persen implementasi pencegahan demam berdarah adalah kurang baik. Kecamatan Medan Sunggal memiliki persentase tertinggi implementasi pencegahan DBD yang kurang baik. Ada hubungan antara sikap (p=0,003), pengetahuan (p=0,008) dan pendapatan (p=0,018) dengan implementasi program pencegahan demam berdarah. Faktor yang paling dominan adalah sikap (eksponen B=6,421). Artinya kepala rumah tangga yang memiliki sikap yang kurang baik akan mengimplementasikan pencegahan DBD 6,421 kali lebih kurang baik dibandingkan dengan kepala rumah tangga yang memiliki sikap yang baik. Kesimpulannya, implementasi program pencegahan demam berdarah berhubungan dengan sikap, pengetahuan dan pendapatan. Dan faktor yang paling dominan adalah sikap. Disarankan kepada dinas kesehatan dan puskesmas untuk mengintensifkan kampanye gerakan 3M Plus dengan menggunakan berbagai media informasi yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat dan menyesuaikan program dengan konten lokal. Kepada Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah agar mengupayakan terbentuknya peraturan daerah tentang pengendalian penyakit DBD di Kota Medan. Kepada masyarakat agar mau dan mampu untuk mengimplementasikan program 3M Plus.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDBDen_US
dc.subjectPencegahanen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subject3M plusen_US
dc.titleHubungan Faktor Sosiodemografi, Sosioekonomi, Budaya, dan Dukungan Stakeholders dengan Implementasi Program Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kota Medan Tahun 2019en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177032030
dc.description.pages215 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record