• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of English Literature
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of English Literature
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    A linguistic landscape Study at International Schools in Medan

    View/Open
    Fulltext (9.884Mb)
    Date
    2020
    Author
    Sinaga, Ismi Novitasari
    Advisor(s)
    Setia, Eddy
    Deliana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    This research titled “A Lingusitic Landscape Study at International Schools in Medan. It deals with linguistic landscape (LL) at Sekolah Highscope Indonesia, Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah, and Maitreyawira School which mainly focuses on the language used, LL characteristics, and language construction (language policy). The primary data are words, phrases, and sentences of the sign, while the contexts, such as font, colors, size of text are secondary. The total of data from this research are 267 signs. This research employed Cenoz and Gorter theory for the sign characteristics. As the methodology, the researcher used qualitative method. The applied method has helped the researcher reach the objectives of the study by gaining 267 pictures of signs which consist of monolingual, bilingual, and multilingual. The researcher also found seven languages used; English, Indonesian, Arabic, Mandarin, Latin, French and Sanskrit. Sekolah Highscope Indonesia has 116 signs, Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah has 74 signs, and Maitreyawira School has 77 signs. The number of language used at Sekolah Highscope Indonesia are; 40 English (34%), 15 Indonesian (13%), 1 Sanskrit (0,9%), 2 French (1,8%), 55 Indonesian-English (47%), 1 French-English (0,9%), 1 Latin-English (0,9%),and 1 Sanskrit-English (0,9%). The number of language used at Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah are; 35 English (46%), 19 Indonesian (26%), 1 Sanskrit (1,3%), 1 Arabic (1,3%), 3 Indonesian-English (4%), 9 Arabic-English (12%), 3 Arabic-Indonesian (4%), and 3 Indonesian-Arabic-English (4%). The number of language used at Maitreyawira School are; 40 English (52%), 9 Indonesian (12%), 3 Mandarin (3,8%), 4 Indonesian-English (5,1%), 8 Mandarin-English (10%), and 13 Mandarin-English-Indonesian (13%). The characteristics of the language analyzed by four indicators; The order of language, the size of text, the font of text, and translation in bi/multilingual sign. The result shows that English, Indonesian, and Mandarin as language appear firstly are many found from the total 267 sign. The size and font of text mostly are same and the type of translation is full translation. Regarding the language construction (language policy), interview section was conduted by interviewing informants from each schools. The result shows that Sekolah Highscope Indonesia and Maitreyawira School have written language policy, while Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah have unwritten official rules. The bilingual language is reflecting the bilingual system and also as school identity marker. This research shows that language construction from each school are different based on the language, characteristics or the rules itself.
     
    Penelitian ini berjudul “Studi Lanskap Lingusitik di Sekolah Internasional di Medan. Ini berkaitan dengan lanskap linguistik (LL) di Sekolah Highscope Indonesia, Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah, dan Sekolah Maitreyawira yang terutama berfokus pada bahasa yang digunakan, karakteristik LL, dan konstruksi bahasa (kebijakan bahasa). Data primer berupa kata, frasa, dan kalimat tanda, sedangkan konteksnya seperti font, warna, ukuran teks bersifat sekunder. Jumlah data dari penelitian ini adalah 267 tanda. Penelitian ini menggunakan teori Cenoz dan Gorter untuk karakteristik tanda. Sebagai metodologi, peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode yang diterapkan telah membantu peneliti mencapai tujuan penelitian dengan memperoleh 267 gambar tanda yang terdiri dari monolingual, bilingual, dan multilingual. Peneliti juga menemukan tujuh bahasa yang digunakan; Inggris, Indonesia, Arab, Mandarin, Latin, Prancis, dan Sanskerta. Sekolah Highscope Indonesia memiliki 116 tanda, Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah 74 tanda, dan Sekolah Maitreyawira 77 tanda. Jumlah bahasa yang digunakan di Sekolah Highscope Indonesia adalah; 40 Bahasa Inggris (34%), 15 Bahasa Indonesia (13%), 1 Bahasa Sanskerta (0,9%), 2 Bahasa Perancis (1,8%), 55 Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris (47%), 1 Bahasa Perancis- Bahasa Inggris (0,9% ), 1 Latin-Inggris (0,9%), dan 1 Sanskrit-Inggris (0,9%). Jumlah bahasa yang digunakan di Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah adalah; 35 Bahasa Inggris (46%), 19 Bahasa Indonesia (26%), 1 Bahasa Sanskerta (1,3%), 1 Bahasa Arab (1,3%), 3 Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris (4%), 9 Bahasa Arab-Bahasa Inggris (12%), 3 Arab-Indonesia (4%), dan 3 Indonesia- Arab-Inggris (4%). Jumlah bahasa yang digunakan di Sekolah Maitreyawira adalah; 40 Bahasa Inggris (52%), 9 Bahasa Indonesia (12%), 3 Bahasa Mandarin (3,8%), 4 Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris (5,1%), 8 Bahasa Mandarin-Bahasa Inggris (10%), dan 13 Bahasa Mandarin-Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia (13%). Karakteristik bahasa dianalisis dengan empat indikator; Urutan bahasa, ukuran teks, jenis huruf teks, dan terjemahan dalam tanda bi / multibahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Inggris, Indonesia, dan Mandarin sebagai bahasa yang pertama kali muncul banyak ditemukan dari total 267 tanda. Ukuran dan font teks sebagian besar sama dan jenis terjemahannya adalah terjemahan lengkap. Mengenai konstruksi bahasa (kebijakan bahasa), sesi wawancara dilakukan dengan mewawancarai informan dari masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Highscope Indonesia dan Sekolah Maitreyawira memiliki kebijakan bahasa tertulis, sedangkan Yayasan Pendidikan Shafiyatul Amaliyah memiliki aturan resmi tidak tertulis. Bahasa bilingual mencerminkan sistem bilingual dan juga sebagai penanda identitas sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi bahasa dari masing-masing sekolah berbeda berdasarkan bahasa, karakteristik atau aturannya itu sendiri.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28348
    Collections
    • Master Theses [254]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV