Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Mahnum Lailan
dc.contributor.authorHidayatullah, Fiqih
dc.date.accessioned2018-05-16T03:38:32Z
dc.date.available2018-05-16T03:38:32Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2846
dc.description.abstractGangguan fungsi hati masih menjadi masalah kesehatan terbesar di negara maju maupun di negara berkembang. Indonesia merupakan negara dalam peringkat endemik tinggi mengenai penyakit hati. (Depkes RI, 2007). Menurut Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) insiden abses hati di rumah sakit di Indonesia berkisar antara 5-15% pasien pertahun. Dan penelitian epidemiologi di Indonesia menunjukkan penderita abses hati pada pria memiliki rasio 3,4-8,5 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita. Abses hati adalah penumpukan jaringan nekrotik dalam suatu rongga patologi yang dapat bersifat soliter atau multipe pada jaringan hepar. (Dull JS dkk, 1999). Penyakit ini ini telah ditemukan sejak zaman Hipocrates. (Chu KM dkk, 1996). Abses hati merupakan penyakit serius yang membutuhkan diagnosis dan tatalaksana cepat yang umumnya dikelompokkan berdasarkan etiologi, yaitu abses hati piogenik, dan abses hati amoeba. (Helton WS dkk, 2003). Kedua kelompok tersebut memberikan gambaran klnis yang hampir sama sehingga selama 40 tahun terakhir telah banyak perkembangan dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan abses hati. (Ahsan T dkk, 2002).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectAnsietasen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Tn. P dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman Nyaman: Ansietas pada Pasien Abses Hati di RSUP H. Adam Maliken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142500087en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record