Show simple item record

dc.contributor.authorLubis, Arvitamuriany Triyanthi
dc.date.accessioned2020-10-08T04:54:23Z
dc.date.available2020-10-08T04:54:23Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28501
dc.description.abstractSalah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI) hingga 70 per 100.000 kelahiran hidup. Sayangnya, pada tahun 2015, AKI mencapai 305 per 100.000 penduduk, masih sangat jauh dari target yang diharapkan. Perdarahan postpartum/ postpartum haemorrhage (PPH) merupakan penyebab terbesar kematian ibu di seluruh dunia termasuk di Indonesia.1,2 Perdarahan postpartum didefenisikan sebagai kehilangan darah dari saluran genitalia >500 ml setelah melahirkan pervaginam atau >1000 ml setelah melahirkan secara seksio sesarea. Perdarahan postpartum dapat disebabkan oleh 4 faktor yaitu kelemahan tonus uterus untuk menghentikan perdarahan dari bekas insersi plasenta (tone), robekan jalan lahir dari perineum, vagina, sampai uterus (trauma), sisa plasenta atau bekuan darah yang menghalangi kontraksi uterus yang adekuat (tissue), dan gangguan faktor pembekuan darah (thrombin).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleMekanisme Perdarahan Pasca Salinen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim198604172010122008
dc.description.pages46 Halamanen_US
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record