| dc.contributor.advisor | Chalil, Diana | |
| dc.contributor.advisor | Wibowo, Rulianda P. | |
| dc.contributor.author | Sitorus, Shinta Dewi | |
| dc.date.accessioned | 2020-10-12T03:47:51Z | |
| dc.date.available | 2020-10-12T03:47:51Z | |
| dc.date.issued | 2020 | |
| dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28582 | |
| dc.description.abstract | Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu kabupaten sentra produksi padi di Sumatera Utara terdiri dari beberapa kecamatan yang juga memiliki lahan sawah yang cukup luas. Lima kecamatan yang secara persentase paling banyak mendapat bantuan benih inbrida yaitu kecamatan Sunggal, Hamparan perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, dan Pagar Merbau, memperoleh produktivitas yang relatif tinggi. Sedangkan lima kecamatan yang secara persentase paling sedikit mendapat bantuan benih inbrida yaitu kecamatan STM Hulu, Sibolangit, Namorambe, Biru-biru, dan Galang memiliki produktivitas yang relatif rendah. Hal tersebut mengindikasikan adanya dampak penggunaan benih unggul bersertifikat terhadap produktivitas padi sawah. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisa dampak dari penggunaan benih bersertifikat terhadap usahatani padi sawah di Desa Kolam.
Hasil analisis dengan uji t dua sampel independent menunjukkan bahwa penggunaan benih bersertifikat berdampak pada produktifitas, penerimaan, dan pendapatan. Dimana terdapat perbedaan yang nyata pada produktifitas, penerimaan dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan petani yang tidak menggunakan benih bersertifikat. Sedangkan untuk penggunaan tiga jenis pupuk dominan dan tenaga kerja serta total biaya tidak memberikan perbedaan yang nyata. | en_US |
| dc.description.abstract | Deli Serdang regency as one of the rice production centers in North Sumatra consists of several sub-districts that also have amperland. The five sub-districts that received the most seed assistance were Sunggal sub-district, Hamparan perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, and Pagar Merbau, gaining relatively high productivity. Meanwhile, the five sub-districts that received the least percentage of inbrida seed assistance are stm hulu, Sibolangit, Namorambe, Biru-biru, and Galang districts have relatively low productivity. This indicates the impact of the use of superior seeds.
The results of the analysis with two independent samples showed that the use of certified seeds had an impact on productivity, acceptance, and revenue. Where there are noticeable differences in productivity, acceptance and higher income than farmers who do not use certified seeds. As for the use of three types of fertilizer dominant and labor as well as the total cost does not make a real difference. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Benih Bersertifikat | en_US |
| dc.subject | Produktifitas | en_US |
| dc.subject | Penerimaan | en_US |
| dc.subject | Pendapatan | en_US |
| dc.subject | Total Biaya | en_US |
| dc.title | Dampak Penggunaan Benih Bersertifikat Terhadap Usahatani Padi Sawah | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM167039013 | |
| dc.description.pages | 68 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Tesis Magister | en_US |