Evaluasi Pengelolaan Obat Program Tuberkulosis (TB) di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
2020Author
Nasution, April Sabri
Advisor(s)
Wiryanto
Khairunnisa
Metadata
Show full item recordAbstract
Drug management includes planning, storage and distributionis one of important task at the North Sumatra ProvinceHealth Office. Poor drug management can give negative result to quality of heath service.
This study aims to evaluate the management of drug program for tuberculosis in 2017, 2018 and 2019 at the North Sumatra Provincial Health Office. This study was conducted in July – September 2019.
This is a descriptive research with quantitative data obtained retrospectively and concurrent, qualitative data obtained through observations and interviews with interviewees. The data was analyzed using indicators and then compared with the research results.
The results showed that the planning, storage and distribution of the TB drugs had not been fully in accordance with the standard. It was indicated that there were 6 indicators had not meet the standards, namely the accuracy of planning; planning irregularities; level of drug availability; Inventory Turn Over Ratio (ITOR); average time of drug emptiness and the percentage of dead drug stock, and there were 3 indicators which had met the standard, namely the percentage of drugs expired; the drug structuring system and the matching number of real goods with stock.
The conclusion of the research was that drug planning in North Sumatra Province Health Office by using the previous period consumption method. Storage of drugs using the First In First Out (FIFO)/First Expired First Out (FEFO) system. Distribution of drugs inNorth Sumatra Province Health based on requests from the Regency/City. Pengelolaan obat meliputi perencanaan, penyimpanan dan distribusi merupakan salah satu tugas Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang penting. Pengelolaan obat yang buruk akan memberikan dampak negatif terhadap mutu pelayanan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan obat program untuk tuberkulosis (TB) tahun 2017, 2018 dan 2019 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2019.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data kuantitatif yang diperoleh secara retrospektif dan concurrent, data kualitatif yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap narasumber. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan indikator dan dibandingkan dengan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan, penyimpanan dan distribusi obat program TB di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara belum sepenuhnya memenuhi standar indikator. Hal ini ditunjukkan dengan 6 indikator belum memenuhi standar, yaitu ketepatan perencanan; penyimpangan perencanaan; tingkat ketersediaan obat; persentase obat kadaluarsa; Inventory Turn Over Ratio (ITOR); rata-rata waktu kekosongan obat dan persentase stok obat mati dan 3 indikator sudah memenuhi standar, yaitu persentase obat kadaluarsa, sistem penataan obat dan kecocokan jumlah barang nyata dengan stok.
Kesimpulan penelitian ini adalah perencanaan obat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan metode konsumsi periode sebelumnya. Penyimpanan obat menggunakan sistem First In First Out (FIFO)/ First Expired First Out (FEFO). Pendistribusian obat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan permintaan dari Kabupaten/Kota.
Collections
- Magister Theses [371]
