Pemanfaatan Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac Ait) Sebagai Antimikroba pada Sosis Tempe

Abstract

Bacterial contamination is a major problem for sausage products. Jasmine (Jasminum sambac Ait) extracts that has antimicrobial compounds can extend the shelf life of tempeh sausage naturally. The purpose of this study was to test the effectiveness of using jasmine extract as an antimicrobial agent in tempeh sausage during cold storage (4oC). This study began with preparing jasmine extracts by maceration method using waters, methanol, ethyl acetate and hexane as solvents. Bacteria used in the test were Escherichia coli, Staphylococcus aureus and Bacillus cereus. Diffusion disc assay was used with completely randomized design (2 factors and 4 replications). The results showed that the jasmine extracts with a concentration of 25%, 50%, 75% and 100% had an effect to inhibit of the growth of the bacteria (Escherichia coli, Staphylococcus aureus and Bacillus cereus). Jasmine extract with ethyl acetate solvent was the most effective to inhibit the growth of bacteria. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) test showed that the lowest concentration of jasmine extracts that can inhibit the growth of bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus was 0.1% and 0.25%. Tempeh sausage with the addition of jasmine extracts was tested microbiologically with Total Plate Count (TPC), the test results showed that the addition of low concentrations (MIC) extracts of jasmine on tempeh sausage could decrease the total microbial at cold storage for 5 days.

Sosis merupakan jenis makanan yang memiliki umur simpan yang pendek. Kontaminasi bakteri menjadi masalah utama bagi produk sosis. Penggunaan ekstrak bunga melati (Jasminum sambac Ait) yang memiliki senyawa antimikroba ternyata dapat memperpanjang umur simpan sosis tempe secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan ekstrak bunga melati sebagai zat antimikroba pada sosis tempe selama penyimpanan dingin (4oC). Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak bunga melati dengan metode maserasi menggunakan pelarut air, metanol, etilasetat dan heksana. Bakteri uji yang digunakan adalah Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi cakram dengan rancangan acak lengkap (2 faktor dan 4 ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga melati dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% memiliki pengaruh terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus. Ekstrak bunga melati dengan pelarut etilasetat merupakan ekstrak yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji. Uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) menunjukkan bahwa konsentrasi terendah ekstrak bunga melati yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus adalah 0,1% dan 0,25%. Sosis tempe dengan penambahan ekstrak bunga melati diuji secara mikrobiologis yang meliputi uji Total Plate Count (TPC), hasil uji menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi terendah (MIC) ekstrak bunga melati pada sosis tempe dapat menurunkan jumlah mikroba selama 5 hari penyimpanan dingin.