Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Herli
dc.contributor.authorSimbolon, Antoni
dc.date.accessioned2020-10-14T02:54:28Z
dc.date.available2020-10-14T02:54:28Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28688
dc.description.abstractTBC paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dikendalikan oleh respon imunitas selular yang bersifat menular dan kronis. Pada bulan Maret tahun 1993, World Health Organization (WHO) mendeklarasikan TBC paru sebagai global health emergency, oleh karena itu WHO mengembangkan Strategy Directly Observed Treatment Short-course (DOTS), yang salah satu tujuan utamanya adalah upaya diagnosis kasus TBC paru secara cepat dan tepat untuk memutus rantai penularan TBC paru. Indonesia menempati peringkat kelima tertinggi dalam jumlah seluruh insidensi kasus TBC paru di seluruh dunia pada tahun 2008. Pada tahun 2013 di Indonesia ditemukan 196.310 kasus baru basil tahan asam positif (BTA positif). Angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2013 adalah 90,5% dan telah mencapai standar yang ditetapkan WHO sebesar 85%. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 melaporkan prevalensi TBC paru berdasarkan diagnosis sebesar 0,4% dari jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lesi dan evaluasi tentang TBC paru dengan menggunakan Sinar Rontgen di Rumah Sakit Umum Daerah Samosir.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTBC Paruen_US
dc.titleAnalisis Lesi dan Evaluasi TBC Paru dengan Menggunakan Sinar Rontgen di Rumah Sakit Umum Daerah Samosiren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180821008
dc.description.pages58 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record