Perbandingan Efikasi Albendazol dan Mebendazol Terhadap Infeksi Soil-Transmitted Helminths

Abstract

Background: The most commonly used worm medicine for chemotherapy and current mass treatment is albendazole. Chemotherapy programs carried out in various countries may cause the emergence of parasites that are resistant to anthelmintic drugs. Some studies report the treatment of STH with albendazole to obtain unsatisfactory efficacy. This is expected due to the emergence of parasites that are resistant to this drug. Objective: To determine the comparison of the efficacy of single-dose albendazole and mebendazole in treating STH infections in elementary school age children. Methods: An open randomized clinical trial, conducted in Batubara district, which compared albendazole and mebendazole. Samples are children infected with STH aged 6-12 who from the Kato-Katz examination found one or a combination of STH eggs. Chi square test to compare cure rate, and Ttest to compare the number of eggs per gram (epg) of faeces of both groups. Results: 199 of 426 children screened met the study criteria. The cure rate of Ascaris lumbricoides in the albendazole group (87.5%) and mebendazole (31%). There was a significant difference in cure rate of ascariasis with P <0.05, with the highest cure in albendazole. On the decrease in the number of eggs, there were significant differences in the number of eggs of the three STH types before and after treatment in the two groups. Conclusion: Single dose albendazole still has good efficacy against Ascaris lumbricoides infection compared to mebendazole. In decreasing the number of eggs, albendazole and mebendazole have high efficacy in reducing the number of eggs.

Latar belakang: Untuk kemoterapi dan pengobatan massal saat ini, obat cacing yang sering digunakan adalah albendazol. Program kemoterapi yang dilakukan di berbagai negara, mungkin akan munculnya parasit yang resisten terhadap obat antelmintik. Beberapa penelitian malaporkan pengobatan STH dengan albendazol mendapatkan efikasi yang tidak memuaskan. Hal ini diperkirakan akibat sudah mulai munculnya parasit yang resisten terhadap obat ini. Tujuan: Mengetahui perbandingan efikasi albendazol dan mebendazol dosis tunggal dalam mengobati infeksi STH pada anak usia SD. Metode: Uji klinis acak terbuka, dilakukan di kabupaten Batubara, yang membandingkan albendazol dan mebendazol. Sampel adalah anak yang terinfeksi STH usia 6-12 yang dari pemeriksaan Kato-Katz didapati salah satu atau kombinasi dari telur STH. Uji Chi square untuk membandingkan tingkat kesembuhan, serta uji-T untuk membandingkan jumlah telur per gram (epg) feses kedua kelompok. Hasil: 199 dari 426 anak yang di skrining memenuhi kriteria penelitian. Tingkat kesembuhan Ascaris lumbricoides pada kelompok albendazol (87.5%) dan mebendazol (31%). Terdapat perbedaan bermakna pada tingkat kesembuhan askariasis dengan P<0.05, dengan kesembuhan tertinggi pada albendazol. Pada penurunan jumlah telur, terdapat perbedaan bermakna jumlah telur ketiga jenis STH sebelum dan sesudah pengobatan pada kedua kelompok. Kesimpulan: Albendazol dosis tunggal masih memiliki efikasi yang baik terhadap infeksi Ascaris lumbricoides dibandingkan mebendazol. Pada penurunan jumlah telur, albendazol dan mebendazol memiliki efikasi yang tinggi dalam menurunkan jumlah telur.