dc.contributor.advisor | Syafrinani | |
dc.contributor.advisor | Nasution, M. Indra | |
dc.contributor.author | Hadi, Leni | |
dc.date.accessioned | 2020-10-20T03:02:43Z | |
dc.date.available | 2020-10-20T03:02:43Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28802 | |
dc.description.abstract | Gigi tiruan cekat yang masih populer sampai sekarang adalah restorasi logam-porselen yang disebabkan kekuatan dan harganya yang cukup terjangkau serta lebih diindikasikan pada kasus yang membutuhkan kekuatan dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Salah satu prosedur penting dalam pembuatan restorasi logam porselen adalah preparasi gigi. Permukaan hasil preparasi yang kasar khususnya finishing line dapat menyebabkan adaptasi restorasi ke gigi menjadi berkurang dan menyebabkan terbentuknya celah pada permukaan gigi dan restorasi. Restorasi dengan kedudukan yang tidak baik (ill fitting) menyebabkan kebocoran marjinal (marginal microleakage) dan risiko terjadinya karies sekunder, sehingga menyebabkan kegagalan dalam pembuatan restorasi logam-porselen. Permukaan yang halus pada marjin gingival mempunyai peranan penting dalam mempertahankan keakuratan pada tahap klinis dan laboratoris. Permukaan yang halus dengan kontur finishing line yang baik dapat membantu dalam mendapatkan pencetakan klinis yang baik. Pada tahap laboratorium, memungkinkan lift-off porselen dari dai dan mengeliminasi struktur gigi yang tidak terdukung, yang dapat pecah dari dai sehingga menyebabkan terjadinya gangguan saat pemasangan, serta timbulnya celah marjinal. Finishing line yang halus, dapat meningkatkan surface wettability ketika sementasi sehingga menghindari terjadinya pembentukan celah, kebocoran marjin, dan larutnya semen yang dapat menyebabkan terjadinya karies dan kegagalan pada restorasi. Idealnya setelah dipreparasi maka permukaan hasil preparasi tersebut harus dihaluskan . Penghalusan permukaan hasil preparasi dapat dilakukan dengan instrumen rotari maupun ultrasonik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan instrumen finishing: bur fine diamond, bur finishing tungsten carbide, bur whitestone dan UDTs finishing kit terhadap kekasaran permukaan finishing line dan adaptasi marjinal pada restorasi logam – porselen serta hubungan antara kekasaran permukaan finishing line dengan menggunakan instrumen finishing terhadap adaptasi marjinal pada restorasi logam – porselen. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Keseluruhan sampel berjumlah 40 yang dibagi 2 kelompok untuk kekasaran permukaan (20 sampel) dan adaptasi marjinal (20 sampel). Setiap kelompok dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yang dipreparasi dengan menggunakan bur coarse diamond dilanjutkan finishing dengan bur fine diamond, tungsten carbide, dura whitestone, UDTs finishing kit. Pengukuran kekasaran permukaan finishing line menggunakan Profilometer Mitutoyo Surftest SJ-310 Series Handheld Roughness Tester, Japan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pada titik permukaan sampel yang ditandai. Rata-rata dari 3 pengukuran tersebut dihitung dalam satuan μm. Stylus berjalan 1mm dari eksternal finishing line. Pengukuran celah marjinal pada mahkota logam-porselen menggunakan alat stereomikroskop (Zeiss Stereo Discovery. V12, Germany). Gigi dibuatkan 4 garis referensi, yaitu garis pada gigi berada mid proksimal mesial, mid proksimal distal, mid palatal, dan mid bukal dengan masing-masing pengukuran pada garis tersebut dilakukan 3 kali sehingga total pengukuran pada 1 sampel adalah 12 kali pengukuran. Pengukuran adaptasi marjinal dengan stereomikroskop pembesaran 12.0x memakai komputer dengan software Axiovision Rel. 4.8. Hasil analisis univarian didapatkan rata-rata kekasaran permukaan finishing line yang paling besar adalah menggunakan mata bur fine diamond yaitu sebesar 2,32 selanjutnya diikuti dengan whitestone 2,26, tungsten carbide 1,72 dan yang paling kecil menggunakan UDTs yaitu dengan rata-rata sebesar 1,47. Berdasarkan hasil uji ANOVA terlihat nilai p=0,001* (p<0,05), dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh instrumen finishing terhadap kekasaran permukaan finishing line. Hasil analisis univarian didapatkan rata-rata adaptasi marjinal yang paling besar adalah menggunakan fine diamond yaitu sebesar 20,60, selanjutnya diikuti dengan instrumen whitestone 16,91, tungsten carbide 13,39 dan yang paling kecil menggunakan UDTs yaitu dengan rata-rata sebesar 6,39. Berdasarkan hasil uji ANOVA terlihat nilai p=0,001* (p<0,05), dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh instrumen finishing terhadap adaptasi marjinal restorasi logam-porselen. Uji Korelasi Spearman untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kekasaran permukaan finishing line dengan adaptasi marjinal restorasi logam-porselen berdasarkan instrumen finishing, dengan melihat nilai korelasinya (r). Semua instrumen hasilnya positif untuk arah kekuatan hubungan kekasaran permukaan finishing line dan adaptasi marjinal restorasi logam-porselen berdasarkan instrumen finishing, artinya semakin besar nilai kekasaran permukaan maka nilai diskrepansi marjinal absolut juga semakin besar (adaptasi marjinal restorasi logam-porselen buruk), namun demikian yang signifikan adalah instrumen whitestone dan fine diamond yang kekuatan hubungannya sangat kuat (r=0,9, nilai p =<0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan fine diamond yang sering digunakan pada klinis sehari-hari ternyata menghasilkan kekasaran tertinggi dibandingkan finishing tungsten carbide, whitestone dan UDTs finishing kit. Mata bur UDTs dari instrumen ultrasonik menghasilkan kekasaran permukaan finishing line terkecil dan adaptasi marjinal restorasi paling baik (celah marjinal terkecil) dibanding instrumen rotari (mata bur fine diamond, finishing tungsten carbide, dan whitestone). UDTs finishing kit tepat digunakan untuk klinis sehari-hari terutama preparasi kasus sub gingiva karena menghasilkan kehalusan marjin dan celah marjinal terkecil serta gerakan ultrasonik tidak melukai jaringan periodonsium. | en_US |
dc.description.abstract | Fixed dental prostheses that is still popular today is metal-porcelain restoration due to its strength and affordable price and indicated more to the cases that require strength and longevity. One of the important procedure in making porcelain metal restorations is dental preparation. Rough surface preparation especially finishing lines can cause the adaptation of the restoration to the teeth be reduced and cause the formation of gaps on the tooth surface and restoration. Restoration with an ill fitting causes marginal microleakage and risk of secondary caries, thus causing failure in making metal-porcelain restorations. The smooth surface of the gingival margin has an important role in maintaining the accuracy at the clinical and laboratory stages. A smooth surface with good finishing line contours can help in getting good clinical impression. At the laboratory stage, it allows porcelain lift-off from the dye and eliminates unsupported tooth structure, which can rupture from the dye causing disruption during fixing, as well as marginal gaps. Smooth finishing line can increase surface wettability when cementing so as to avoid the formation of cracks, margin leakage, and dissolved cement which can cause caries and restoration failure. Ideally, after preparation, the surface of the preparation results should be smoothed. Surface finishing of preparation can be done with rotary or ultrasonic instruments. The purpose of this research was to determine the effect of the use of finishing instruments: fine diamond bur, tungsten carbide finishing bur, whitestone bur and UDTs finishing kit on the surface roughness of the finishing line and marginal adaptation in metal-porcelain restoration and the relationship between surface roughness of the finishing line using the instrument finishing to marginal adaptation to metal-porcelain restorations. This research type is an laboratory experimental. Overall a total of 40 samples divided into 2 groups for surface roughness (20 samples) and marginal adaptation (20 samples). Each group was divided into four treatment groups which were prepared using bur coarse diamond followed by finishing with fine diamond bur, tungsten carbide, dura whitestone, UDTs finishing kit. Surface roughness measurement line finishing using the Mitutoyo Surftest Profilometer SJ-310 Series Handheld Roughness Tester, Japan. Measurements were done 3 times at the marked surface points on the sample. The average of the 3 measurements is calculated in μm. The stylus runs 1mm from the external finishing line. Measurement of marginal gap on the metal-porcelain crown is using a stereomicroscope (Zeiss Stereo Discovery, V12, Germany). Four reference lines were made on the teeth, the lines on the teeth were mesial mid-proximal, distal mid-proximal, mid-palatal, and buccal mid, with each measurement on the line was done 3 times so that the total measurement in 1 sample was 12 times. Measurement of marginal adaptation with a 12.0x magnification stereomicroscope using a computer with the Axiovision Rail software. 4.8. The results of univariate analysis found that the greatest surface roughness of finishing lines was using a fine diamond bur eye at 2.32, followed by whitestone 2.26, tungsten carbide 1.72 and the smallest using UDTs with an average of at 1.47. Based on the ANOVA test results, the value of p = 0.001 * (p <0.05) can be concluded that there is a significant influence of the finishing instrument on the surface roughness of the finishing line. The results of univariate analysis found that the greatest average marginal adaptation is using a fine diamond that is equal to 20.60 , then followed by whitestone instrument 16.91, tungsten carbide 13.39 and the smallest using UDTs, with an average of 6,39. Based on the ANOVA test results, it is seen that the value of p = 0.001 * (p <0.05), it can be concluded that there is a significant influence of finishing instruments on the marginal adaptation of metal-porcelain restoration. Spearman Correlation Test to determine the strength of the relationship between surface roughness of the finishing line and the marginal adaptation of the metal-porcelain restoration based on the finishing instrument, by looking at the correlation value (r). All instruments were positive for the direction of the strength of the roughness of the surface finishing line and the marginal adaptation of the metal-porcelain restoration based on the finishing instrument, meaning that the greater the surface roughness value, the absolute marginal discrepancy value would also be greater (marginal adaptation metal-porcelain restoration is bad), however significant was the whitestone and fine diamond instruments whose strength was very strong (r = 0.9, p value = <0.05). The results of the theses can be concluded that fine diamond which is often used in daily clinical life turned out to produce the highest roughness compared to finishing tungsten carbide, whitestone and UDTs finishing kit. UDTs bur from ultrasonic instruments yield the smallest roughness surface finishing line and the best marginal adaptation to restoration (smallest marginal gap) compared to rotary instruments (fine diamond bur eyes, tungsten carbide finishing, and whitestone). UDTs finishing kits are appropriate for daily clinical use especially for sub gingival case preparation because they can yield the smallest margins and marginal gaps and ultrasonic movements do not injure the periodontium tissue. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Kekasaran Permukaan Finishing Line | en_US |
dc.subject | Adaptasi Marjinal | en_US |
dc.subject | Instrumen Rotari | en_US |
dc.subject | Instrumen Ultrasonik | en_US |
dc.title | Pengaruh Penggunaan Instrumen Rotari dan Ultrasonik Terhadap Kekasaran Permukaan Finishing Line dan Adaptasi Marjinal pada Restorasi Logam-Porselen | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM167160011 | |
dc.description.pages | 205 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |