Faktor-Faktor Pembentuk Preferensi Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisional Kota Medan (Studi Kasus : Pasar Sukaramai, Pasar Simpang Limun dan Pasar Sei Sikambing)

Abstract

Traditional markets are built and managed by the Government, Private Sector, Cooperatives or non-governmental organizations as business facilities or places in the form of shops, kiosks, kiosks, tents owned / managed by small and medium traders and cooperatives, small capital and small-scale businesses where the sale and purchase process occurs through bargaining. This study aims to find factors forming consumer preferences for shopping at Traditional Markets. The research method in this study uses quantitative methods. The population and sample in this study were people who shop in traditional markets with 95 people each in the traditional markets studied. This study uses questionnaire techniques and documentation. From the literature study and previous studies compiled the preference factors that become hypotheses, namely accessibility, price, completeness of goods and transportation. The results of hypothesis testing in three markets in the city of Medan showed that the factors that could most influence consumers' preferences for shopping in traditional markets were the price factor. From the discussion it can be concluded that the price factor is very dominant in determining people's shopping preferences. For example, although accessibility is not good and the goods are complete, consumers still come shopping in the market. The price factor is strongly influenced by economic conditions and is not directly related to the physical conditions of the market such as accessibility and transportation. It is recommended that traditional markets need to be conditioned so that prices remain cheap by increasing the the quality of facilities and activities that are good and comfortable so that people continue to come shopping at traditional markets.

Pasar Tradisional dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta, Koperasi atau swadayamasyarakat sebagai sarana atau tempa tusaha berupa toko, kios, los, tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah dan koperasi, modal kecil dan usaha skala kecil dimana terjadi proses jual beli melalui tawar menawar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan factor pembentuk preferensi konsumen untuk berbelanja di Pasar Tradisional. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dan sampel pada penelitian ini merupakan masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional dengan jumlah 95 orang masing-masing pasar tradisional yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik kusioner dan dokumentasi. Dari studi literatur dan kajian terdahulu disusun faktor-faktor preferensi yang menjadi hipotesis yaitu aksesbilitasi, harga, kelengkapan barang dan transportasi. Hasil uji hipotesis di tiga pasar di Kota Medan diperoleh hasil bahwa faktor yang paling dapat mempengaruhi preferensi konsumen berbelanja dipasar tradisional adalah factor harga . Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa factor harga sangat dominan menentukan preferensi berbelanja masyarakat. Sebagai contoh walaupun aksesbilitasi tidak baik dan barang lengkap, tetapi konsumen tetap dating berbelanja dipasar tersebut. Faktor harga sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dan tidak berhubungan langsung dengan kondisi fisik pasar seperti aksesbilitasi dan transportasi. Penulis menyarankan untuk pasar-pasar tradisional perlu dikondisikan agar harga tetap murah dengan peningkatan kualitas fasilitas dan aktifitas yang baik dan nyaman sehingga masyarakat tetap datang berbelanja di pasar tradisional.