Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Berusia 1 - 60 Bulan dengan Menggunakan Kurva Pertumbuhan Anak Indonesia
View/ Open
Date
2020Author
Wicaksono, Rizki Aryo
Advisor(s)
Arto, Karina Sugih
Mutiara, Erna
Metadata
Show full item recordAbstract
ABSTRACT
Background: Aceh in one of the provinces in Indonesia with high prevalence
of stunting. The identification of risk factors is an effort to preventing stunting.
Growth Diagrams of Indonesian Children is a spesific tool to diagnosing
stunting in Indonesian children populations.
Objective: To determine the the risk factors of stunting in children aged 1-60
months using the Growth Diagrams of Indonesian Children.
Method: Observational analytic research with case-control study was
conducted in Lawe Alas District, Southeast Aceh, Indonesia from January-
April 2018. The subject were children aged 1-60 months who fulfilled the
inclusion criteria. Subjects were obtained using consecutive sampling
method.
Result: Of 194 subjects, the internal risk factors of stunting were short birth
lenght (OR=2.87; 95% CI=1.24-6.61; P=0.011), inadequate of calories intake
(OR=2.37; 95% CI=1.32-4.27; P=0.004), nonexclusive breastfeeding
(OR=3.64; 95% CI=2.01-6.61; P<0.001), chronic diarrhea (OR=6.56; 95%
CI=3.33-13.01; P<0.001) and upper respiratory tract infection (OR=3.47; 95%
CI=1.89-6.35; P<0.001). The external risk factors of stunting were
unimproved sanitation (OR=2.98; 95% CI=1.62-5.48; P<0.001), unimproved
water source (OR=2.71; 95% CI=1.50-4.88; P=0.001), low income of family
(OR=2.49; 95% CI=1.38-4.49; P=0.002), low educational level of paternal
(OR=2.98; 95% CI=1.62-5.48; P<0.001), low educational level of maternal
(OR=2.64; 95% CI=1.38-5.04; P=0.003) and living in households with >4
family members (OR=1.23; 95% CI=0.69-2.17; P=0.469). Multiple logistic
regression analysis showed that the dominant risk factor of stunting was
chronic diarrhea (OR=5.41; 95% CI=2.20-13.29; P<0.001).
Conclusion: The dominant risk factor for the incidence of stunting was
history of chronic diarrhea. ABSTRAK
Latar belakang: Aceh merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi
stunting yang tinggi. Identifikasi faktor risiko sebagai upaya pencegahan
stunting. Kurva pertumbuhan anak Indonesia merupakan alat diagnostik
spesifik kejadian stunting pada populasi anak Indonesia.
Tujuan: Mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 1-60 bulan
dengan menggunakan kurva pertumbuhan anak Indonesia.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan studi kasus kontrol
dilakukan di Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, Indonesia pada Januari-
April 2018. Subjek penelitian adalah anak berusia 1-60 bulan yang memenuhi
kriteria inklusi. Subjek dipilih dengan metode consecutive sampling.
Hasil: Dari 194 subjek, faktor risiko internal stunting pada panjang badan
lahir pendek (OR=2,87; 95% CI=1,24-6,61; P=0,011), jumlah kalori per hari
tidak adekuat (OR=2,37; 95% CI=1,32-4,27; P=0,004), riwayat ASI tidak
eksklusif (OR=3,64; 95% CI=2,01-6,61; P<0,001), diare kronis (OR=6,56;
95% CI=3,33-13,01; P<0,001) dan ISPA (OR=3,47; 95% CI=1,89-6,35;
P<0,001). Faktor risiko eksternal pada sanitasi unimproved (OR=2,98; 95%
CI=1,62-5,48; P<0,001), sumber air minum unimproved (OR=2,71; 95%
CI=1,50-4,88; P=0,001), total penghasilan keluarga rendah (OR=2,49; 95%
CI=1,38-4,49; P=0,002), tingkat pendidikan ayah rendah (OR=2,98; 95%
CI=1,62-5,48; P<0,001), tingkat pendidikan ibu rendah (OR=2,64; 95%
CI=1,38-5,04; P=0,003) dan jumlah anggota keluarga >4 orang (OR=1,23;
95% CI=0,69-2,17; P=0,469). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa
faktor risiko yang dominan pada kejadian stunting adalah diare kronis
(OR=5,41; 95% CI=2,20-13,29; P<0,001).
Kesimpulan: Riwayat diare kronis sebagai faktor risiko paling dominan
terhadap kejadian stunting.
Collections
- Master Theses [351]