dc.description.abstract | Introduction : Airway management in special circumstances is always a problem for the clinician. During general anesthesia, endotracheal intubation (ET) will induce stimulation of the sympathetic nervous system and release of catecholamines, causing an increase in blood pressure, heart rate, and heart work. Remifentanil, a μ-receptor opioid agonist, has a very fast onset and a very short duration of action.
Aim : To compare the effect of fentanyl and remifentanil on hemodynamic changes before, shortly, and after endotracheal intubation in patients undergoing general anesthesia.
Method : This study is a double-blind randomized clinical trial with a ―pre-post test‖ design. This research was conducted in the surgical room of the General Hospital of the Adam Malik Haji Center in Medan (RSUP HAM) and the FK USU Teaching Hospital which was conducted from May 2020 to August 2020. The sample obtained in this study amounted to 46 people according to inclusion and exclusion criteria, which were then divided into 2 groups, namely 23 people in the group who received remifentanil and 23 people who received fentanyl. The data will be analyzed descriptively to see the frequency distribution of the variables under study.
Result : The mean heart rate in the remifentanil group was 94.09 times / minute at T0; 86.39 times / minute at T1; 81.83 times / minute at T2; and 77.93 times / minute at T3. Meanwhile, the fentanyl group was 90.09 times / minute at T0; 98.57 times / minute on T1 pad; 93.26 times / minute for T2, and 88.70 times / minute for T3. The mean systolic blood pressure in the remifentanil group was 122.70 mmHg at T0; 106.74 mmHg at T1; 103.83 mmHg at T2; and 101.65 mmHg at T3. Whereas in the fentanyl group it was 126.57 mmHg at T0; 128.48 mmHg at T1; 122.57 mmHg at T2; and 116.74 mmHg at T3. The mean diastolic blood pressure in the remifentanil group was 72.22 mmHg at T0; 63.96 mmHg at T1; 62.57 mmHg at T2; and 60.96 mmHg at T3. Whereas in the fentanyl group it was 74.91 mmHg at T0; 79.61 mmHg pad T1; 76.04 mmHg at T2; and 76.61 mmHg at T3. The mean MAP value in the remifentanil group was 89.13 mmHg at T0; 78.22 mmHg at T1; 76.30 mmHg at T2; and 74.43 mmHg at T3. Whereas in the fentanyl group it was 92.26 mmHg at T0; 95.83 mmHg at T1; 91.57 mmHg at T2; and 90.09 mmHg at T3. The mean RPP value in the remifentanil group was 11,528.00 mmHg at T0; 9142.30 mmHg at T1; 8,487.52 mmHg at T2; and 7,852.35 mmHg at T3. Meanwhile, the fentanyl group was 11,367.91 mmHg at T0; 12,651.35 mmHg at T1; 11,415.39 mmHg at T2; and 10,343.26 mmHg at T3
Conclussion : Remifentanil was shown to be significantly more effective in suppressing the hemodynamic response to endotracheal intubation compared to fentanyl which was statistically significant. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Manajemen jalan nafas pada keadaan yang khusus selalu menjadi sebuah masalah pada klinisi. Selama anestesi umum, intubasi endotrakeal (ET) akan menimbulkan stimulasi dari sistem saraf simpatis dan pelepasan katekolamin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, heart rate, dan kerja jantung. Fentanyl dan remifentanil, merupakan sebuah opioid agonist reseptor μ, yang sering digunakan untuk analgetik saat intraoperatif.
Tujuan : Untuk membandingkan efek analgetik fentanyl dan remifentanil terhadap perubahan hemodinamik sebelum, sesaat, dan setelah intubasi endotrakeal pada pasien yang menjalani anestesi umum.
Metode : Penelitian ini merupakan suatu penelitian clinical trial double-blind randomized dengan rancangan penelitian “pre-post test‖. Penelitian ini dilakukan di ruang bedah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan (RSUP HAM) dan Rumah Sakit Pendidikan FK USU yang dilakukan pada bulan Mei 2020 hingga Agustus 2020. Sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 46 orang yang sesuai berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 23 orang di kelompok yang mendapatkan obat remifentanil dan 23 orang mendapatkan obat fentanyl. Data akan di analisis secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi variable yang di teliti.
Hasil : Nilai rerata heart rate pada kelompok remifentanil adalah 94,09 kali/menit pada T0; 86,39 kali/menit pada T1; 81,83 kali/menit pada T2; dan 77,93 kali/menit pada T3. Sedangkan pada kelompok fentanyl adalah 90,09 kali/menit pada T0; 98,57 kali/menit pad T1; 93,26 kali/menit pada T2, dan 88,70 kali/menit pada T3. nilai rerata tekanan darah sistolik pada kelompok remifentanil adalah 122,70 mmHg pada T0; 106,74 mmHg pada T1; 103,83 mmHg pada T2; dan 101,65 mmHg pada T3. Sedangkan pada kelompok fentanyl adalah 126,57 mmHg pada T0; 128,48 mmHg pada T1; 122,57 mmHg pada T2; dan 116,74 mmHg pada T3. Nilai rerata tekanan darah diastolik pada kelompok remifentanil adalah 72,22 mmHg pada T0; 63,96 mmHg pada T1; 62,57 mmHg pada T2; dan 60,96 mmHg pada T3. Sedangkan pada kelompok fentanyl adalah 74,91 mmHg pada T0; 79,61 mmHg pad T1; 76,04 mmHg pada T2; dan 76,61 mmHg pada T3. Nilai rerata MAP pada kelompok remifentanil adalah 89,13 mmHg pada T0; 78,22 mmHg pada T1; 76,30 mmHg pada T2; dan 74,43 mmHg pada T3. Sedangkan pada kelompok fentanyl adalah 92,26 mmHg pada T0; 95,83 mmHg pada T1; 91,57 mmHg pada T2; dan 90,09 mmHg pada T3. Nilai rerata RPP pada kelompok remifentanil adalah 11.528,00 mmHg pada T0; 9142,30 mmHg pada T1; 8.487,52 mmHg pada T2; dan 7.852,35 mmHg pada T3. Sedangkan pada kelompok fentanyl adalah 11.367,91 mmHg pada T0; 12.651,35 mmHg pada T1; 11.415,39 mmHg pada T2; dan 10.343,26 mmHg pada T3
Kesimpulan : Remifentanil menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam menekan respon hemodinamik saat dilakukannya intubasi endotrakeal dibandingkan dengan fentanyl secara signifikan berdasarkan statistik. | en_US |