| dc.contributor.advisor | Munthe, Hadriana Marhaeni | |
| dc.contributor.author | Saragih, Ivan Leonard | |
| dc.date.accessioned | 2020-11-03T05:44:40Z | |
| dc.date.available | 2020-11-03T05:44:40Z | |
| dc.date.issued | 2020 | |
| dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28971 | |
| dc.description.abstract | Tinuktuk is a food as well as traditional medicine typical of Simalungun culture. Tinuktuk is used to increase fitness for women during post-pregnancy and is also a traditional health icon. Tinuktuk has been inherited by the ancestors to be preserved but until now only a few families still want to make Tinuktuk. As the development of science about health, the community has shifted from traditional medicine to modern. This caused the existence of Tinuktuk to experience a shift and lack of community intentions in making Tinuktuk. This study uses Fukuyama's social capital theory with qualitative methods and a case study approach. Case studies were carried out in the Aman Raya Village, Simalungun Regency. The informants in this study were the makers, tinuktuk workers and the people of Desa Aman Raya. Data collection techniques are done by observation, in-depth interviews, documentation and literature study. The study found that the people of Desa Aman Raya had social capital in the form of: a. Network. The form of networking in the community is the association of one clan, the STM (Union to Help Help). b. Reciprocal. Marhobas (in charge of serving), the community gathered to prepare the needs for thanksgiving, customs and so on. c. Trust. A sense of trust is established between the community, namely the interaction between communities, and a subscription system for buyers. d. Norms which also become a reference in making tinuktuk such as podah-podah, teachings inherited by ancestors as well as honesty and responsibility that must be held in making tinuktuk. | en_US |
| dc.description.abstract | Tinuktuk merupakan makanan sekaligus pengobatan tradisional khas budaya Simalungun. Tinuktuk digunakan untuk menambah kebugaran bagi wanita selama pasca kehamilannya dan juga menjadi ikon kesehatan tradisional. Tinuktuk telah diwariskan oleh leluhur untuk dilestarikan tetapi sampai saat ini hanya beberapa keluarga saja yang masih mau membuat Tinuktuk. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan maka masyarakat telah beralih dari pengobatan tradisional ke modern. Hal itu menyebabkan eksistensi Tinuktuk mengalami pergeseran dan kurangnya niat masyarakat dalam membuat Tinuktuk. Penelitian ini menggunakan teori modal sosial Fukuyama dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan di Desa Aman Raya Kabupaten Simalungun. Informan pada penelitian ini adalah pembuat, pekerja tinuktuk dan masyarakat Desa Aman Raya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian menemukan bahwa masyarakat Desa Aman Raya memiliki modal sosial dalam bentuk: a. Jaringan. Bentuk jaringan di masyarakat adalah perkumpulan satu marga, STM (Serikat Tolong Menolong). b. Timbal balik. Marhobas (bertugas melayani), masyarakat berkumpul mempersiapkan kebutuhan acara syukuran, adat dan sebagainya. c. Rasa percaya. Rasa percaya diantara masyarakat terjalin yaitu adanya interaksi antar masyarakat, dan sistem langganan untuk pembeli. d. Norma yang juga menjadi acuan dalam membuat tinuktuk seperti podah-podah, ajaran-ajaran yang diwariskan oleh leluhur serta kejujuran dan tanggung jawab yang harus di pegang dalam membuat tinuktuk. Penelitian ini juga menemukan kurang dimaksimalkannya modal sosial dalam membuat tinuktuk , sehingga generasi penerus sedikit yang meneruskan membuat Tinuktuk. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Tinuktuk | en_US |
| dc.subject | Modal Sosial | en_US |
| dc.subject | melestarikan | en_US |
| dc.title | Peran Modal Sosial dalam Memelihara Sambal Rempah Tinuktuk | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM150901065 | |
| dc.description.pages | 91 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |