Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorButar Butar, Hendra
dc.date.accessioned2020-11-04T05:54:46Z
dc.date.available2020-11-04T05:54:46Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29008
dc.description.abstractVillage development becomes an important role in resolving social and economic problems of society such as poverty, social deviation, non-functioning of community businesses and so on. Buntu Pane Village is a village that has a good development in the implementation of development, this village has succeeded in reducing community problems such as flooding, bad behavior of adolescents in driving, community behavior that littering, with the cooperation of various stakeholders. This research was conducted to find out and interpret how the synergy carried out among stakeholders in the development of independent villages. In addition, to explain the form of synergy model used by stakeholders in developing independent villages. The method used is a descriptive qualitative approach. Data collection techniques carried out by observation, in-depth interviews, and relevant literature studies. The results showed that the synergy between stakeholders went well. This synergy can be seen from the social networks formed between the government, institutions, private parties and the community. Social networks between stakeholders occur because of kinship or living in the same place, so that social interactions between individuals and cooperation in development planning are formed. The synergy that occurs between stakeholders is built on trust, effective communication, mutual relations, creativity by rewarding or innovating in development programs. Good synergy among stakeholders gives positive results in village development. Buntu Pane Village succeeded in achieving achievements in the implementation of development. This is due to the availability of adequate human resources and the collective awareness of village communities and the support of local governments. However, there are still inhibiting factors in village development such as the role of the institution is not optimal, unsustainable community behavior in protecting the environment. Therefore the village government continues to coordinate with institutions and communities in creating new movements or approaches.en_US
dc.description.abstractPembangunan desa menjadi peranan penting dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi masyarakat seperti kemiskinan, deviasi sosial, tidak berjalannya usaha masyarakat dan sebagainya. Desa Buntu Pane merupakan desa yang memiliki perkembangan baik dalam pelaksanaan pembangunan, desa ini berhasil mengurangi masalah masyarakat seperti banjir, perilaku buruk remaja dalam mengendara, perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dengan kerjasama berbagai stakeholder. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menginterpretasikan tentang bagaimana sinergitas yang dilakukan antar stakeholder dalam pengembangan desa mandiri. Selain itu juga untuk menjelaskan bentuk model sinergitas yang digunakan stakeholder dalam mengembangkan desa mandiri. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif deskrptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinergitas antar stakeholder berjalan dengan baik. Sinergitas ini dapat dilihat dari jaringan sosial yang terbentuk antara pemerintah, lembaga, pihak swasta dan masyarakat. Jaringan sosial antar stakeholder terjadi karena adanya hubungan kekerabatan atau tinggal ditempat yang sama, sehingga terbentuk interaksi sosial antar individu dan kerjasama dalam perencanaan pembangunan. Sinergitas yang terjadi antar stakeholder dibangun atas rasa kepercayaan, komunikasi yang efektif, adanya hubungan timbal balik, kreativitas dengan pemberian reward atau inovasi dalam program pembangunan. Sinergitas yang baik diantara stakeholder memberikan hasil positif dalam pengembangan desa. Desa Buntu Pane berhasil meraih prestasi dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini karena tersedianya sumber daya manusia yang memadai dan kesadaran kolektif masyarakat desa serta dukungan pemerintah daerah. Namun, masih terdapat faktor penghambat dalam pengembangan desa seperti peranan kelembagaan belum maksimal, perilaku masyarakat yang tidak berkelanjutan dalam menjaga lingkungan. Maka itu pemerintah desa terus berkoordinasi dengan lembaga dan masyarakat dalam menciptakan gerakan atau pendekatan yang baru.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDesaen_US
dc.subjectMandirien_US
dc.subjectPengembanganen_US
dc.subjectStakeholderen_US
dc.titleSinergitas Antar Stakeholder dalam Pengembangan Desa Mandiri di Desa Buntu Pane Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM160901033
dc.description.pages154 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record