Pengelolaan Wisata Berbasis Komunitas di Padang Sidempuan (Studi Kasus Wisata Tor Simarsayang)
View/ Open
Date
2020Author
Lubis, Tondi Sayudi
Advisor(s)
Manurung, Ria
Metadata
Show full item recordAbstract
Tourism is one of the basic human needs. This century tourism has become the largest industry and shows consistent growth from year to year. As a new style of tourism industry can open up jobs for people around the tourism area. In tourism management there are three actors who play a role in tourism development, namely the Government, Developers and the Community. however, in reality what happened was that the role of the community was still very small when compared to the other two stakeholders. The reason is the absence or weak access they have to existing tourism resources and their low involvement in the decision making process. Lately, the concept of tourism management has emerged which emphasizes the value of environmental preservation, the socio-economic and cultural aspects and the role of local communities in tourism development and this development model is commonly referred to as community-based tourism management. Padang Sidempuan is a city located in the lower part of North Sumatra province. The city is surrounded by Bukit Barisan has a tourist destination that is not far from the city center. The tourist destination is a hill which the people call Tor (Bukit) Simarsayang. The type of research used is case study research by relying on a qualitative approach. In accordance with the research topic, here the researchers took the location in Tor (Bukit) Simarsayang located in Batang Ayumi julu, Padang Sidempuan City. The reason for choosing this location is because this location is the topic of research discussion that is related to community-based tourism management in Padang Sidempuan with the Tor Simarsayang case study. From the results of research conducted found that the management of Simarsayang tourism is carried out by the people who open a business on the hill Simarsayang. There are several strategies undertaken by the community in managing Simarsayang, namely: Cooperation, Solidarity or Solidarity, rules, and good service to visitors. In addition there are obstacles experienced by the community in managing Simarsayang. Pariwisata merupakan salah satu dasar kebutuhan manusia. Abad ini pariwisata sudah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Sebagai gaya industri baru pariwisata dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar kawasan pariwisata. Dalam pengelolaan pariwisata terdapat tiga aktor yang berperan dalam pengembangan pariwisata yaitu Pemerintah, Pengembang dan Masyarakat. akan tetapi dalam kenyataannya yang terjadi peran masyarakat masih sangat kecil bila dibandingkan dengan kedua pemangku kepentingan lainnya. Penyebabnya adalah tidak adanya atau lemahnya akses yang mereka miliki kepada sumberdaya (resource) pariwisata yang ada dan rendahnya pelibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Belakangan ini muncul konsep pengelolaan wisata yang mengedepankan sisi nilai pelestarian lingkungan, sisi sosial ekonomi dan budaya serta peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata dan model pengembangan ini biasa disebut dengan pengelolaan wisata berbasis komunitas atau masyarakat (community based-tourism). Padang Sidempuan merupakan sebuah kota yang terletak di bagian bawah provinsi Sumatera Utara. Kota yang di kelilingi oleh bukit barisan ini memiliki suatu daerah tujuan wisata yang tidak jauh dari pusat kota. Daerah tujuan wisata tersebut berupa bukit yang oleh masyarakat menyebutnya Tor (Bukit) Simarsayang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan mengandalkan pendekatan kualitatif. Sesuai dengan topik penelitian, disini peneliti mengambil lokasi di Tor (Bukit) Simarsayang yang berada di Kelurahan Batang Ayumi julu, Kota Padang Sidempuan. Alasan pemilihan lokasi ini karena lokasi ini yang menjadi topik pembahasan peneliti yaitu terkait pengelolaan wisata berbasis masyarakat di Padang Sidempuan dengan studi kasus Tor Simarsayang. Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pengelolaan wisata Simarsayang dilakukan oleh para masyarakat yang membuka usaha di atas bukit Simarsayang. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengelola Simarsayang yaitu : Kerjasama, Kekompakan atau Solidaritas, aturan-aturan, serta pelayanan yang baik terhadap pengunjung. Selain itu terdapat kendala yang dialami oleh masyarakat dalam mengelola Simarsayang.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
