Perubahan Fungsi Ruang Hunian Sederhana Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

Abstract

The behavioral approach is used to examine the behavior of residential residents because the activities carried out are basically based on many aspects. There are three factors behind living behavior, namely (1) Individual factors consisting of personality, social values, and emotions; (2) Social factors which consist of education, age / gender, ethnicity and religion; (3) Information factor which consists of knowledge, media and intervention. These factors will shape the behavior of the community so that the behavioral approach is used in this study to determine (1) the occupants' perceptions of the available subsidized housing program; (2) Residents' activities in the adaptation process of living in subsidized houses; (3) Changes in spatial function due to the adaptation of residents' behavior in simple housing (subsidized housing program) Grand Permata Residence II housing which has been occupied for 5 years. Research on the behavioral characteristics of low-income residents will be the basis for the use of residential space. Settlement behavior observations are carried out to obtain occupant activities in using the residential space. The activity pattern of residents in living is used to analyze the use of residential space. In addition, residents' perceptions of the subsidized housing program available at the Grand Permata Residence II Housing, Deli Serdang Regency were also researched through direct interviews with residents of the house which included (1) the amount of available electricity (900 Watt), clean water sources. available (borehole); (2) Condition of floor (ceramic), floor KM / WC (ceramic and waterproof); (3) roof construction (wooden frame); (4) Condition of the KM / WC walls (minimum height of 150cm from the floor); (5) Condition of the ceiling height (2.80 m); (6) For the management of available indoor space with the size of a family room (3m x 6m); size of bedroom 1 (3.1m x 3m), size of bedroom 2 (2.75m x 3m), bathroom size (1.5m x 1.5m), terrace size (3m x 1.1m), carport size ( 3m x 4.5m), garden size (3m x 4m). In the case of the Grand Permata Residence II Housing Subsidized Housing program which is located on Jalan HM Puna Sembiring, Deli Serdang Regency, all buildings for each housing unit are of the same type. House area 36 m2 with a land area of 91 m2, consisting of two bedrooms, one bathroom, one family room, without a kitchen. By knowing the adaptation of behavior to the limited space available, it will identify changes in space that occur and the space needed. With a descriptive qualitative method, this study produces recommendations for simple house designs based on changes in residential units that occur after they are inhabited, so the subsidized housing program run by the government can be right on target and meet the needs of low-income people.

Pendekatan perilaku dipergunakan untuk meneliti perilaku penghuni perumahan karena aktivitas menghuni yang dilakukan pada dasarnya dilatar belakangi oleh banyak aspek. Ada tiga faktor yang melatar belakangi prilaku bermukim yaitu (1) Faktor Individual yang terdiri dari kepribadian, nilai2 sosial, dan emosi; (2) Faktor Sosial yang terdiri dari pendidikan, umur/gender, etnis, dan agama; (3) Faktor Informasi yang terdiri dari pengetahuan, media dan intervensi. Faktorfaktor inilah yang akan membentuk perilaku bermukim masyarakat sehingga pendekatan perilaku dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui (1) Persepsi penghuni terhadap rumah sederhana program rumah subsidi yang tersedia; (2) Aktivitas penghuni dalam proses adaptasi menghuni rumah subsidi; (3) Perubahan fungsi ruang akibat adaptasi perilaku penghuni di perumahan sederhana (program rumah subsidi) Perumahan Grand Permata Residence II yang telah dihuni selama 5 tahun. Penelitian karakteristik perilaku bermukim MBR akan menjadi dasar pemanfaatan ruang hunian. Pengamatan perilaku bermukim dilakukan untuk mendapatkan aktivitas penghuni dalam menggunakan ruang hunian. Pola aktivitas penghuni dalam bermukim dipergunakan untuk menganalisa pemanfaatan ruang hunian. Sebagai tambahan, persepsi penghuni terhadap rumah sederhana program rumah subsidi yang tersedia pada Perumahan Grand Permata Residence II, Kabupaten Deli Serdang juga turut diteliti melalui wawancara langsung terhadap penghuni rumah yang meliputi (1) Besarnya daya listrik yang tersedia (900 Watt), sumber air bersih yang tersedia (sumur bor); (2) Kondisi lantai (keramik), lantai KM/WC (keramik dan kedap air); (3) Konstruksi atap (rangka kayu); (4) Kondisi dinding KM/WC (tinggi minimal 150cm dari lantai); (5) Kondisi ketinggian langitlangit (2.80 m); (6) Untuk pengelolaan ruang dalam yang tersedia dengan ukuran ruang keluarga (3m x 6m); ukuran ruang tidur 1 (3,1m x 3m), ukuran ruang tidur 2 (2,75m x 3m), ukuran kamar mandi (1,5m x 1,5m), ukuran teras (3m x 1,1m), ukuran carport (3m x 4,5m), ukuran taman (3m x 4m). Pada kasus program Rumah Subsidi Perumahan Grand Permata Residence II yang berada di Jalan HM Puna Sembiring, Kabupaten Deli Serdang ini, seluruh bangunan tiap unit rumahnya memiliki tipe yang sama. Luas rumah 36 m2 dengan luas tanah 91 m2, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang keluarga, tanpa dilengkapi dapur. Dengan mengetahui adaptasi perilaku terhadap keterbatasan ruang yang tersedia maka akan teridentifikasi perubahan ruang yang terjadi dan ruang yang dibutuhkan. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menghasilkan rekomendasi desain rumah sederhana berdasarkan perubahan unit hunian yang terjadi setelah dihuni, maka program Rumah Subsidi yang dijalankan oleh Pemerintah dapat tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.