Isolasi Senyawa dari Fraksi Aktif Daun Buni (Antidesma bunius L. Spreng) dan Uji Efektifitas Sebagai Antiinflamasi pada Tikus

Abstract

Buni leaf (Antidesma bunius L. Spreng) is traditionally used for inflamasi, and buni fruit to cure hypertension, tachycardia, anemia, syphilis and cancer. The aims to determine the anti-inflammatory activity of ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and the residual fraction of buni leaf (Antidesma bunius L.), isolated of fraction active of buni leaf, and also to identify isolate characteristics with ultraviolet spectrophotometry and infrared spectrophotometry. Powdered Simplisia was macerated with ethanol, the resulting ethanolic extract was then fractionated with n-hexane and ethyl acetate. Testing of the anti-inflammatory activity of extracts and factions at doses 100 mg/kg BB, 200 mg/kg of BB and 400 mg/kg of BB with paw test method of edema using rat induced with λ-carrageenan a 0.5% Na-CMC solution was used as negative control, and sodium diclofenac was used positive control. Active anti-inflammatory fraction is then isolated by preparative paper chromatography using BAW (n-butanol: acetic acid: water = 4:1:5), HCl 1%, and acetic acid 15% as mobile phase. Ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and the residual fraction of a Buni leaf with a dose of each 100 mg/kg, 200 mg/kg, and 400 mg/kg showed activity as an anti-inflammatory. Anti-inflammatory test results whose activity equals to sodium diclofenac was seen in the group FEADB100 mg/kg, FEADB 200 mg/kg, and FEADB 400 mg/kg (p > 0.05) starting from the 240 minute to 360 minute. The highest percentage of inhibition of inflammation shown by the group EEDB 200 mg/kg. The result gave a yellow isolate and ultraviolet spectral measurement gave a maximum absorption at λ 334.5 nm. The results of infrared spectrophometry indicate the presence of –OH, C=O, C=C, and C-H functionalities.. Ethyl acetate fraction have an anti-inflammatory activity and isolate obtained is a flavonoid compound typed flavonol.

Daun buni (Antidesma bunius L. Spreng) secara tradisional telah digunakan untuk mengobati inflamasi, pada buah buni digunakan untuk mengobati hipertensi, takikardia, anemia, sifilis dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi sisa daun buni (Antidesma bunius L. Spreng ), isolasi fraksi aktif daun buni, dan untuk mengetahui karakteristik isolat dengan spektrofotometri UV dan spektrofotometri IR. Serbuk simplisia dimaserasi dengan pelarut etanol 80%, selanjutnya ekstrak etanol difraksinasi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Pengujian aktivitas antiinflamasi ekstrak dan fraksi pada dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb dengan metode uji paw edema menggunakan tikus yang diinduksi dengan λ-karagenan. Sebagai kontrol negatif digunakan Na-CMC 0,5% sedangkan kontrol positif digunakan natrium diklofenak. Fraksi yang aktif sebagai antiinflamasi kemudian diisolasi dengan kromatografi kertas dan kromatografi kertas preparatif menggunakan fase gerak BAA (n-butanol: asam asetat: air = 4:1:5), HCl 1% dan asam asetat 15%. Hasil uji antiinflamasi yang aktivitasnya sama dengan natrium diklofenak terlihat pada kelompok FEADB 100 mg/kg bb, FEADB 200 mg/kg bb, dan FEADB 400 mg/kg bb (p > 0,05) mulai dari jam ke-4 hingga jam ke-6. Persen inhibisi radang paling tinggi terlihat pada kelompok FEADB 200 mg/kg bb. Hasil isolasi berupa isolat berwarna kuning dan hasil pengujian spektrofotometri UV terdapat pada puncak λ maksimum pita I 334,5 nm dan pita II 266,2 nm . Hasil spektrofometri IR menunjukkan adanya gugus -OH, C=O, C=C, dan C-H alifatis. Fraksi etil asetat mempunyai efek antiinflamasi dan isolat yang diperoleh adalah senyawa golongan flavonoid jenis flavonol.