Evaluasi Capaian Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Langsa
Abstract
Drug management cycle consist of selection, procurement, distribution,
and use. Its inefficiency can induce bad condition for medical, social and
economical aspect.
The purpose of this study was to evaluate drug management in pharmacy
installation of Langsa regional general hospital. This study was conducted in Juli-
Oktober 2019.
The research using descriptive design to the data in 2018 which
retrospectively and prospectively. Data collected were quantitative and qualitative
data from document observation and interview with Pharmacy Department
officials related. Data was calculated using microsoft office excel in 2007 and
data calculation results obtained were compared with the established standards
and then analyzed using descriptive analysis and chi square in the SPSS program.
The results showed that drug management system according to standards
as follows: percentage of drug conformity with National Formulary (88,37%);
frequency of drug procurement; number of drug compatibility with card stock
(100%); level of drug availability (13 months 14 days); percentage of the use of
antibiotic in outpatient (10,66%); percentage of the use of injection in outpatient
(3,59%); average prescription concoction service time (49 minutes); percentage of
drug delivered (99,87% inpatient and 96,44% in outpatient) and percentage of
drug labeled correctly (100%). Stage which are not standardized, i.e: percentage
of expire or damage drug value; percentage of dead stock; total of drug item per
prescription sheet; percentage of drugs prescribed by generic name; percentage of
the use of antibiotic inpatient; percentage of the use of injection inpatient;
percentage of drug conformity with hospital formulary; and average prescription
non-concoction service time. The percentage of drug management achievement
that has met the standard is 52,2%.
Based on the description above it can be concluded that the management
of drugs in Langsa Hospital Pharmacy Installation has not been fully effective and
efficient in accordance with standards. Improvement on drug management is
required in order to obtained standard values in all categories. Pengelolaan obat di rumah sakit meliputi tahap pemilihan, perencanaan
dan pengadaan, distribusi dan penggunaan. Ketidakefisienan dalam pengelolaan
obat dapat berdampak negatif secara medik, sosial maupun ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi capaian pengelolaan obat
di instalasi farmasi rumah sakit umum Daerah Langsa. Penelitian dilakukan pada
bulan Juli-Oktober 2019.
Penelitian menggunakan rancangan deskriptif untuk data tahun 2018 yang
bersifat retrospektif dan prospektif. Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan
kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan petugas instalasi
farmasi terkait. Data dihitung menggunakan microsoft office excel tahun 2007 dan
hasil perhitungan data yang didapatkan dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan kemudian dianalisis secara deskriptif dan chi square pada program
SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan obat yang sesuai standar
sebagai berikut yaitu kesesuaian item obat yang tersedia dengan formularium
Nasional (88,37%); frekuensi pengadaan tiap item obat per tahun; ketepatan data
jumlah obat pada kartu stok (100%); tingkat ketersediaan obat (13 bulan 14 hari);
persentase peresepan obat antibiotika di rawat jalan (10,66%); persentase
peresepan injeksi di rawat jalan (3,59%); rerata kecepatan pelayanan resep racikan
(49 menit); persentase obat yang dapat diserahkan (99,87% di rawat inap dan
96,44% di rawat jalan) dan persentase obat yang dilabeli dengan lengkap (100%).
Tahapan yang tidak sesuai standar yaitu persentase nilai obat kadaluwarsa dan
atau rusak; persentase stok mati; jumlah item obat per lembar resep; persentase
obat dengan nama generik; persentase peresepan obat antibiotika di rawat inap;
persentase peresepan injeksi di rawat inap; persentase obat yang diresepkan sesuai
formularium rumah sakit dan rerata kecepatan pelayanan resep non-racikan.
Persentase capaian pengelolaan obat yang telah memenuhi standar sebesar 52,2%.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan obat di
instalasi farmasi rumah sakit umum daerah Langsa belum sepenuhnya efektif dan
efisien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Peningkatan manajemen obat
perlu dilakukan agar memenuhi nilai standar pada semua kategori
Collections
- Magister Theses [371]
