Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryanto
dc.contributor.advisorHarahap, Urip
dc.contributor.authorMauliana
dc.date.accessioned2020-11-24T02:17:17Z
dc.date.available2020-11-24T02:17:17Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29360
dc.description.abstractDrug management cycle consist of selection, procurement, distribution, and use. Its inefficiency can induce bad condition for medical, social and economical aspect. The purpose of this study was to evaluate drug management in pharmacy installation of Langsa regional general hospital. This study was conducted in Juli- Oktober 2019. The research using descriptive design to the data in 2018 which retrospectively and prospectively. Data collected were quantitative and qualitative data from document observation and interview with Pharmacy Department officials related. Data was calculated using microsoft office excel in 2007 and data calculation results obtained were compared with the established standards and then analyzed using descriptive analysis and chi square in the SPSS program. The results showed that drug management system according to standards as follows: percentage of drug conformity with National Formulary (88,37%); frequency of drug procurement; number of drug compatibility with card stock (100%); level of drug availability (13 months 14 days); percentage of the use of antibiotic in outpatient (10,66%); percentage of the use of injection in outpatient (3,59%); average prescription concoction service time (49 minutes); percentage of drug delivered (99,87% inpatient and 96,44% in outpatient) and percentage of drug labeled correctly (100%). Stage which are not standardized, i.e: percentage of expire or damage drug value; percentage of dead stock; total of drug item per prescription sheet; percentage of drugs prescribed by generic name; percentage of the use of antibiotic inpatient; percentage of the use of injection inpatient; percentage of drug conformity with hospital formulary; and average prescription non-concoction service time. The percentage of drug management achievement that has met the standard is 52,2%. Based on the description above it can be concluded that the management of drugs in Langsa Hospital Pharmacy Installation has not been fully effective and efficient in accordance with standards. Improvement on drug management is required in order to obtained standard values in all categories.en_US
dc.description.abstractPengelolaan obat di rumah sakit meliputi tahap pemilihan, perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan. Ketidakefisienan dalam pengelolaan obat dapat berdampak negatif secara medik, sosial maupun ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi capaian pengelolaan obat di instalasi farmasi rumah sakit umum Daerah Langsa. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2019. Penelitian menggunakan rancangan deskriptif untuk data tahun 2018 yang bersifat retrospektif dan prospektif. Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan petugas instalasi farmasi terkait. Data dihitung menggunakan microsoft office excel tahun 2007 dan hasil perhitungan data yang didapatkan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan kemudian dianalisis secara deskriptif dan chi square pada program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan obat yang sesuai standar sebagai berikut yaitu kesesuaian item obat yang tersedia dengan formularium Nasional (88,37%); frekuensi pengadaan tiap item obat per tahun; ketepatan data jumlah obat pada kartu stok (100%); tingkat ketersediaan obat (13 bulan 14 hari); persentase peresepan obat antibiotika di rawat jalan (10,66%); persentase peresepan injeksi di rawat jalan (3,59%); rerata kecepatan pelayanan resep racikan (49 menit); persentase obat yang dapat diserahkan (99,87% di rawat inap dan 96,44% di rawat jalan) dan persentase obat yang dilabeli dengan lengkap (100%). Tahapan yang tidak sesuai standar yaitu persentase nilai obat kadaluwarsa dan atau rusak; persentase stok mati; jumlah item obat per lembar resep; persentase obat dengan nama generik; persentase peresepan obat antibiotika di rawat inap; persentase peresepan injeksi di rawat inap; persentase obat yang diresepkan sesuai formularium rumah sakit dan rerata kecepatan pelayanan resep non-racikan. Persentase capaian pengelolaan obat yang telah memenuhi standar sebesar 52,2%. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan obat di instalasi farmasi rumah sakit umum daerah Langsa belum sepenuhnya efektif dan efisien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Peningkatan manajemen obat perlu dilakukan agar memenuhi nilai standar pada semua kategorien_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectpengelolaan obaten_US
dc.subjectevaluasien_US
dc.subjectinstalasi farmasi rumah sakiten_US
dc.subjectLangsaen_US
dc.titleEvaluasi Capaian Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Langsaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177014038
dc.description.pages149 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record