Efektifitas Biji Kelor sebagai Koagulan dalam Proses Koagulasi/Flokulasi pada Air Permukaan

Abstract

The quality of raw water is decreasing day by day, so a treatment is needed to get clean water. Communities in rural or suburban areas still use surface water such as river water as a source of clean water, namely for bathing, washing, latrines, without being treated, causing high levels of turbidity and TSS (Total Suspended Solid) in river water. One of the natural processes that is commonly used is the coagulation-flocculation process with Moringa Oliefera seeds as a coagulant. As a biofloculant, dry moringa seeds can be used to coagulate water turbidity. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Moringa Oliefera seeds in reducing turbidity using the jart test method. The results showed that the efficiency of water turbidity removal using Moringa Oliefera seed biocoagulant at a dose of 5 mg / l was able to remove 28.27% of turbidity from the initial turbidity of 505 NTU to 362.2, at a dose of 10 mg / l was able to remove turbidity of 79.84% to 101.8 NTU, at a dose of 15 mg / l it was able to remove 98.11 to 9.5 NTU of turbidity, at a dose of 20 mg / l it was able to remove 97.08% to 14.7 NTU, at a dose of 25mg / l was able to remove turbidity by 96.23% to 19 NTU. Furthermore, Moringa Oliefera seed biocoagulant was able to remove 98.12% from the initial turbidity of 505 NTU to 9.50 NTU and TSS with a percentage removal of 54.29% from the initial TSS 221 mg / l to 101 mg / l at pH 6.0 which is the best pH for Moringa (Moringa Oliefera) seed biocoagulant.

Kualitas air baku semakin hari semakin menurun, sehingga diperlukan suatu pengolahan untuk mendapatkan air bersih. Masyarakat pada daerah pedesaan atau pinggiran kota masih memanfaatkan air permukaan seperti air sungai sebagai sumber air bersih yaitu untuk mandi, cuci, kakus, tanpa diolah menyebabkan tingginya kadar kekeruhan(turbidity) dan TSS (Total Suspended Solid) pada air sungai. Salah satu proses alami yang biasa dilakukan adalah proses koagulasi-flokulasi dengan biji kelor(Moringa Oliefera) sebagai koagulan. Sebagai bioflokulan biji kelor kering dapat digunakan untuk mengkoagulasi-flokulasi kekeruhan air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas biji kelor(Moringa Oliefera) dalam menurunkan kekeruhan(turbiditas) dengan metode jart test. Hasil yang didapat bahwa efisiensi penyisihan kekeruhan air menggunakan biokoagulan biji kelor(Moringa Oliefera) padadosis 5 mg/l mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 28,27% dari kekeruhan awal 505 NTU menjadi 362,2, pada dosis 10 mg/l mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 79,84% menjadi 101,8 NTU, pada dosis 15 mg/l mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 98,11 menjadi 9,5 NTU, pada dosis 20 mg/l mampu menyisihkan kekeruhan 97,08% menjadi 14,7 NTU, pada dosis 25mg/l mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 96,23% menjadi 19 NTU. Selanjutnya biokoagulan biji kelor(Moringa Oliefera)mampu menyisihkan 98,12% dari kekeruhan awal 505 NTU menjadi 9,50 NTU dan TSS dengan persentase penyisihan 54,29% dari TSS awal 221 mg/l menjadi 101 mg/l pada pH 6,0 yang merupakan pH terbaik untuk biokoagulan biji kelor(Moringa Oliefera).