Analisis Kondisi Asimetri Informasi Berdasarkan Perilaku Herding Saham Perbankan di Indonesia

Abstract

Secara konseptual, pasar modal dalam jangka panjang bersifat efisien dalam yang bentuk kuat. Namun, dalam praktiknya terdapat berbagai bentuk anomali pasar yang menurunkan akurasi dari hipotesis pasar efisien. Salah satu faktor yang diduga sebagai penyebab inefisiensi pasar yaitu perilaku kawanan. Investor berperilaku kawanan ketika mereka mengimitasi tindakan investor lain. Perilaku ini terjadi ketika terdapat interaksi yang terus-menerus di antara investor rasional yang menghalangi mereka untuk mencari informasi mengenai fundamental pasar. Penelitian ini meneliti keberadaan asimetri informasi diantara perilaku kawanan investor pada saat kondisi pasar turun dan naik. Penelitian ini menggunakan data 2015-2018 sebagai periode penelitian dengan menggunakan data harian atas saham-saham perbankan yang diperdagangkan secara aktif di pasar modal. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda model Christie dan Huang (1995) yaitu CSSD (cross sectional standard deviation) peneleti meneliti keberadaan asimetri infomasi berdasarkan nilai buku dan kapitalisasi pasar saham perbankan di Indonesia. Berdasarkan pergerakan harga, investor cenderung untuk mengikuti konsensus pasar ketika terjadi perubahan harga pada tingkat rendah. Namun, ketika terdapat lonjakan harga yang besar, partisipan pasar bertindak secara independen dari investor lain. Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa asimetri informasi hanya di temui pada kelompok tinggi berdasarkan nilai buku.

Conceptually, the capital market in the long run is efficient in a strong form. However, in practice, there are various forms of market anomalies that reduce the accuracy of the efficient market hypothesis. One of the factors that is suspected to be the cause of market inefficiency is herding behavior. Investors behave herd when they imitate other investors' actions. This behavior occurs when there is a continuous interaction between rational investors that prevents them from seeking information about market fundamentals. This study examines the existence of information asymmetry among investors' herding behavior when market conditions go bullish and bearish. This study uses 2015-2018 data as a research period using daily data on banking shares that are actively traded on the capital market. By using the multiple linear regression analysis model of Christie and Huang (1995), CSSD (cross sectional standard deviation), the researcher examines the existence of information asymmetry based on book value and capitalization of banking stock markets in Indonesia. Based on price movements, investors tend to follow market consensus when price changes occur at low levels, but when there are large price surges, market participants act independently of other investors. Interestingly, this study found that information asymmetry was only found in high groups based on book values.