Karakteristik Pasien PSOAS Abses pada Kasus Spondilitis Tuberkulosis dari Tahun 2016 – 2018 di RSUP Haji Adam Malik Medan

Abstract

Objective Objective of this study is to describe the characteristic of psoas abscess patient with Tuberculous Spondylitis from 2016 to 2018 in Haji Adam Malik General Hospital Medan. Material and Methods This study was a descriptive retrospective study with cross sectional approach. The research was done in Haji Adam Malik General Hospital Medan from 2016 to 2018. The inclusion criteria was all Tuberculous Spondylitis patient with psoas abscess, who came to Orthopaedic and Traumatology Department in Haji Adam Malik General Hospital. Results The characteristic of the patient was 5 males (38,5%) and 8 females (61,5%). We found 13 psoas abscess patient consisted of 5 children <18 years old (38,5%) and 8 adults > 18 years old (61,5%); 13 patients had consumed anti-tuberculosis drugs (100%); 2 patients (15,4%) had conservative therapy while 11 patients (84,6%) underwent operative therapy (incision drainage); 3 patients (23,1%) with psoas abscess located in the thoracolumbal region, 7 patients (53,8%) in the lumbal region and 3 patients (23,1%) in the lumbosacral region. Conclusion Patients with female sex are more than men, most sufferers are > 18 years old (adult category), all patients have a history of previous use of anti-tuberculosis drugs, more patients are treated operatively, and the most spinal involvement level is the lumbal region.

Objektif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien psoas abses pada kasus Spondilitis Tuberkulosis dari tahun 2016-2018 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Material dan Metode Studi yang dilakukan adalah studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2016 sampai dengan 2018. Kriteria inklusi adalah semua pasien spondilitis tuberkulosis dengan abses psoas yang datang ke Orthopaedi di RSUP Haji Adam Malik. Hasil Karakteristik pasien sebanyak 5 orang laki-laki (38,5%) dan 8 orang perempuan (61,5%). Pada penelitian ini, didapati 13 orang penderita abses psoas dengan proporsi sebanyak 5 orang anak-anak <18 tahun (38,5%) dan 8 orang dewasa > 18 tahun (61,5%); 13 orang pernah mengkonsumsi OAT (100%); 2 orang (15,4%) mendapatkan terapi medikamentosa (non-operatif) dan 11 orang (84,6%) mendapatkan terapi operatif (insisi drainase); 3 orang (23,1%) dengan lokasi abses psoas di torakolumbal, 7 orang (53,8%) lokasi abses psoas di lumbal dan 3 orang (23,1%) dengan lokasi abses psoas di lumbosakral. Kesimpulan Penderita berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki, penderita terbanyak adalah berusia > 18 tahun (kategori dewasa), seluruh penderita memiliki riwayat pemakaian OAT sebelumnya, lebih banyak penderita yang ditatalaksana secara operatif, level keterlibatan tulang belakang yang terbanyak adalah lumbar.