Pengaruh Kesepian Dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Delinkuen pada Remaja
The Influence of Loneliness and Peer Conformity on Delinquency Behavior in Adolescents
View/ Open
Date
2020Author
Ritonga, Mela Gustian
Advisor(s)
Hasnida
Nasution, Indri Kemala
Metadata
Show full item recordAbstract
Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood which undergoes many changes.
Adolescence also begins to separate from parental ties to peer ties. However, not all adolescents can
adjust to the changes experience and affected by a negative influence, so that adolescent behavior
leads to negative behavior called delinquency behavior. Many factors influence delinquent behavior
in adolescents, including loneliness and peer conformity. This research has the objective to analyze:
1) the influence of loneliness to delinquent behavior in adolescents; 2) the influence of peer
conformity to delinquent behavior in adolescents; and 3) the influence of loneliness and peer
conformity to delinquent behavior in adolescents. The sampling technique was carried out using
cluster random sampling, with a total of 399 participants aged 15-18 years old in the city of Medan.
The measurement tools used are delinquent behavior scale, loneliness scale, and peer conformity
scale. The results of research data analysis showed that: 1) loneliness has a positive and significant
influence to delinquent behavior among adolescents, social reinforcement is an aspect of loneliness
that most influences delinquent behavior; 2) peer conformity has a positive and significant influence
to delinquent behavior in adolescents, obedience is an aspect of conformity that has the most
influence on delinquent behavior; and 3) loneliness and peer conformity together have an influence
to delinquent behavior in adolescents. The delinquent behavior that stands out in this study is
delinquency in the form of offense status (mild delinquent behavior). There is also a difference
where the delinquent behavior of men is higher than that of women. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang
mengalami banyak perubahan. Masa remaja juga mulai memisahkan diri dari ikatan orangtua
menuju ikatan teman sebaya. Namun tidak semua remaja dapat menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang dialaminya dan terpengaruh dengan pengaruh yang negatif, sehingga perilaku
remaja lebih mengarah pada perilaku negatif yang disebut dengan perilaku delinkuen. Terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi perilaku delinkuen pada remaja, diantaranya kesepian dan
konformitas teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh kesepian
terhadap perilaku delinkuen pada remaja; 2) pengaruh konformitas teman sebaya terhadap perilaku
delinkuen pada remaja; dan 3) pengaruh kesepian dan konformitas teman sebaya terhadap perilaku
delinkuen pada remaja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster
random sampling, dengan jumlah partisipan sebanyak 399 orang berusia 15-18 tahun yang berada
di Kota Medan. Alat ukur yang digunakan berupa skala perilaku delinkuen, skala kesepian, dan skala
konformitas teman sebaya. Hasil analisa data penelitian menunjukkan bahwa: 1) kesepian
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku delinkuen pada remaja, social reinforcement
merupakan aspek dari kesepian yang paling berpengaruh terhadap perilaku delinkuen; 2)
konformitas teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku delinkuen pada
remaja, aspek ketaatan merupakan aspek dari konformitas yang paling berpengaruh terhadap
perilaku delinkuen; dan 3) kesepian dan konformitas teman sebaya secara bersama-sama
berpengaruh terhadap perilaku delinkuen pada remaja. Perilaku delinkuen yang menonjol pada
penelitian ini yaitu delinkuen dengan bentuk status offense (perilaku delinkuen ringan). Terdapat
juga perbedaan dimana perilaku delinkuen laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.