dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul “Afdeeling Simeloengoen en de Karolanden (1906-1942)” sebagai sebuah kajian yang tergolong dalam bidang Sejarah Pemerintahan serta berkaitan juga dengan Ekonomi maupun Politik. Pembentukan wilayahnya tidak lepas dari ambisi elite kolonial dengan tokoh utamanya yaitu Westenberg yang menginginkan jabatan sebagai Assistent Resident pada wilayah yang statusnya setara dengan Afdeeling. wilayah Simeloengoen dan Karolanden dianggap “Batak” berusaha untuk di kuasai agar menjadi pemerintahan administratif dibawah kolonial Belanda.
Proses penelitian pada kajiannya menggunakan Metode Sejarah, ditahap heuristik (pengumpulan sumber), penulis menggunakan sumber-sumber primer berupa arsip kolonial, laporan perjalanan, laporan serah terima jabatan, serta majalah terjilid sejaman, didukung juga dengan buku, tesis, dan juga jurnal terkait sebagai sumber skunder terhadap penelitian. Kemudian setelah data-data tersebut terkumpul lalu dilanjut ke tahap yang kedua yaitu verifikasi dengan menggunakan kritik eksternal dan kritik internal untuk menemukan fakta-fakta tersebut. Berlanjut pada tahap interpretasi fakta yang telah diperoleh untuk menemukan objektifitas agar saling berkaitan menjadi sebuah narasi sejarah maka dilakukan tahap terakhir yaitu historiografi dengan mendekonstruksi kembali fakta sejarah.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang dan perkembangan dari Afdeeling Simeloengoen en Karolanden. Kemudian untuk mendukung tujuan tersebut maka akan dijelaskan terkait kondisi sebelumnya dari wilayah Simeloengoen dan juga Karolanden sebelum periode 1906 hingga masuknya pasifikasi Belanda kepada kedua wilayah tersebut.
Sejalan dengan kepentingan pemerintah kolonial dalam memperluas wilayah jajahannya, memperlihatkan sebuah peluang untuk menggali Sumber daya alam dan menguasai wilayah Simeloengoen dan Karolanden. Perluasan onderneming yang dilakukan hingga ke wilayah Simeloengoen membuat berbagai perkembangan pesat yang terjadi hingga ke berbagai bidang khususnya infrastruktur, pertanian, pendidikan dan ekonomi. Di Karolanden munculnya aktifitas pertanian holtikultura awal abad ke-19 kemudian berubah sebagai aktifitas petanian komersial sehingga menjadi anugerah bagi kolonial untuk menjadikan Karolanden sebagai daerah pemasok sayur mayur dan buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Sumatera Timur hingga aktifitas eksport hasil tanaman holtikultura penduduk Karolanden ke luar negeri. | en_US |