Perbedaan Efektivitas Latihan Tubuh Ekstremitas Bagian Atas dan Bawah Terhadap Fat Free Mass (FFM) dalam Waktu 1 Bulan dengan 2 Bulan pada PPOK Stabil
View/ Open
Date
2019Author
Egipson
Advisor(s)
Pandia, Pandiaman
Tarigan, Amira P
Eyanoer, Putri Chairani
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Weight loss and depletion of fat-free mass are common problems in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and related to muscular weakness and exercise intolerance, both of this will lead into decreased activity and quality of life. Physical training of COPD patients has good effect on exercise tolerance and quality of life. The aim of this study is to assess the role of upper and lower extremity body exercises on fat free mass (FFM) within one month to two months in stable COPD.
Methods: This study is an experimental. Patients were prescribed upper and lower-limb exercise by upper aerobic training and stationary cycling, twice a week for 4 weeks, ranging from 5-20 minutes/session. Fat free mass measured by Omron Carada Scan scale, before and after intervention, and fat free mass index (FFMI) was calculated as FFM kg/m2. Statistical analysis was performed by Paired T Test.
Result: This study involved 25 patients of stable COPD. There was an increase in FFM but was not statistically significant. In FFMI, there was an aveage from 18.37 to 18.44 (p <0.689) after the intervention. Exacerbation events were not found when the intervention was performed.
Conclusion: Body exercises can increase FFM but was not statistically significant. Latar belakang: Berat badan dan penipisan massa bebas lemak (fat free mass) adalah masalah umum pada pasien PPOK dan terkait dengan kelemahan otot dan intoleransi latihan, kedua hal ini akan menyebabkan penurunan aktivitas dan kualitas hidup. Pelatihan fisik pasien PPOK memiliki efek yang baik pada toleransi latihan dan kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai peran latihan tubuh ekstremitas bagian atas dan bawah terhadap fat free mass (FFM) dalam waktu 1 bulan dengan 2 bulan pada PPOK Stabil.
Metode: Studi ini merupakan eksperimental. Pasien melakukan latihan tubuh bagian atas dan bawah dengan latihan otot pernapasan dan sepeda statis, dua kali seminggu selama 4 minggu, mulai dari 5-20 menit/sesi. FFM diukur dengan timbangan Omron Carada Scan sebelum dan sesudah tindakan, dan fat free mass index (FFMI) dihitung sebagai FFM kg / m2. Analisis statistik dilakukan dengan T Test.
Hasil: Studi ini melibatkan 25 penderita PPOK stabil. Terdapat peningkatan FFM tetapi tidak signifikan secara statistik. Pada FFMI terdapat rerata dari 18.37 menjadi 18.44 (p<0,689) setelah intervensi. Kejadian eksaserbasi tidak ditemukan ketika intervensi dilakukan.
Kesimpulan: Latihan tubuh dapat meningkatkan FFM tetapi tidak signifikan secara statistik.
Collections
- Master Theses [193]
