Pengaruh Pemberian Monoterapi Indacaterol dan Tiotropium Terhadap Indeks Bode pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil Grup B
View/ Open
Date
2019Author
Sinulingga, Tri Setia Negara
Advisor(s)
Pandia, Pandiaman
Tarigan, Amira P
Eyanoer, Putri Chairani
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and Aim: Based on Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2019, stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) patients group B is given long-acting beta-2 agonist (LABA) or long-acting anticholinergic (LAMA). Some studies experience LAMA is better than LABA but the opposite is also found in several studies. BODE index is a parameter used to determine the prognosis of COPD. We aimed to compare the effect of LABA or LAMA on BODE index and quality of life in stable COPD patients group B.
Methods: This was a case series design study conducted on 50 COPD patients divided into two groups. The first group is patients who use LABA for a minimum of 3 months, the second group is LAMA for a minimum of 3 months. All subjects performed spirometry examinations, BMI measurements, MMRC, and 6 minutes walking test.
Results: A total 41 men and 9 woman were enrolled in this study. Based on this study it was found that subjects were in the quartile 1 of indacaterol users (4%) and tiotropium (12%). This means that more tiotropium users can survive for 2 years compared to indacaterol but this difference was not statistically significant (p=0.538). Latar Belakang dan Tujuan: Berdasarkan Global Initiative for Chronic Obstructive Lung (GOLD) 2019, pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) stabil grup B diberi obat agonis beta-2 kerja panjang (LABA) atau antikolinergik kerja panjang (LAMA). Beberapa studi menunjukkan LAMA lebih baik daripada LABA tetapi sebaliknya juga ditemukan hasil berbeda dalam beberapa studi. Indeks BODE adalah parameter yang digunakan untuk menentukan prognosis PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek monoterapi indacaterol atau monoterapi tiotropium terhadap indeks BODE pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) stabil grup B.
Metode: Ini adalah studi desain seri kasus yang dilakukan pada 50 pasien COPD dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah pasien yang menggunakan indacaterol selama minimal 3 bulan, kelompok kedua adalah tiotropium selama minimal 3 bulan. Semua subjek melakukan pemeriksaan spirometri, pengukuran BMI, MMRC, dan tes 6 menit berjalan.
Hasil: Total 41 pria dan 9 wanita terdaftar dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa subyek berada dalam kuartil 1 pengguna indacaterol (4%) dan tiotropium (12%). Ini berarti bahwa lebih banyak pengguna tiotropium dapat bertahan hidup selama 2 tahun dibandingkan dengan indacaterol (p=0,669) walaupun uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan.
Collections
- Master Theses [193]
